Banjarnegara, Beritabersatu – Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Banjarnegara yang dibangun pada tahun 2024, mengalami sejumlah kerusakan ringan.
Beberapa kerusakan yang ditemukan meliputi kebocoran kecil serta kerusakan pada bagian plafon, terutama di ruang layanan bisnis digital. Meski demikian, kerusakan tersebut langsung mendapatkan penanganan dari pihak pelaksana proyek.
Sebagaimana diketahui, Gedung PLUT Banjarnegara tersebut dibangun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024, dengan nilai proyek mencapai Rp4,14 miliar.
Pengerjaan gedung PLUT ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana dari CV Altaf, dan kini masih berada dalam masa pemeliharaan hingga Desember 2025.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Budi Wahono, membenarkan adanya kerusakan pada gedung PLUT. Menurutnya, kerusakan tersebut tergolong ringan dan saat ini tengah dalam perbaikan oleh pihak kontraktor.
“Sudah kami sampaikan kepada pihak pelaksana, dan mereka langsung merespons. Kerusakan ini sifatnya ringan, seperti bocor kecil dan plafon yang sedikit rusak, jadi tidak mengganggu operasional secara keseluruhan,” ujar Budi kepada wartawan saat dikonfirmasi di ruanganya, Kamis (3/7/2025).
Menurut Budi, respons cepat dari Cv Altaf patut diapresiasi, karena menunjukkan komitmen dan tanggung jawab selama masa pemeliharaan proyek.
“Alhamdulillah, pelaksana langsung turun tangan untuk memperbaikinya, tidak lama lagi perbaikan juga rampung. Kami juga apresiasi kepada mereka atas gerak cepat dalam menangani masalah seperti ini,” imbuhnya.
Gedung PLUT Banjarnegara sendiri memiliki peran strategis sebagai pusat pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Selain menyediakan ruang layanan bisnis digital, fasilitas ini juga menawarkan berbagai program konsultasi, pelatihan, hingga pendampingan bagi pelaku UMKM yang ingin memperluas jangkauan usahanya, termasuk dalam ranah digitalisasi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, menaruh harapan besar terhadap keberadaan PLUT sebagai pusat layanan satu pintu bagi pelaku UMKM.
Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM lokal, sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
“PLUT ini tidak hanya gedung fisik, tetapi simbol komitmen kita dalam membina dan memberdayakan UMKM. Dengan fasilitas yang memadai dan dukungan teknis yang terus dikembangkan, kami optimistis pertumbuhan ekonomi lokal akan semakin kuat,” ungkap Budi.
Pemerintah daerah (Pemda) juga berharap akan terus melakukan pengawasan agar kualitas infrastruktur publik tetap terjaga, dan memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat.
(Arief Ferdianto)
