TAKALAR, BB — Belum hilang di ingatan pada tahun ajaran 2017-2018 silam, ratusan murid sekolah dasar (SD) Negeri 24, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappasunggu, Kabupaten Takalar, terpaksa mereka belajar di rumah warga lantaran sekolahnya disegel oleh ahli waris, karena pemerintah setempat tak kunjung membayar lahannya.
Namun tampak suasana berbeda di SDN 179 Dusun Balang, Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang (Marbo), Kabupaten Takalar yang kini menghebohkan lagi pada hari Kamis (11/7/2019)
Disekolah tersebut kelebihan ruang kelas baru (RKB), sehingga oknum guru memanfaatkan ruangan itu menjadi gudang penampungan garam. Itu terungkap setelah penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), warga setempat tercemari.
Oknum guru telah mengetahui keluhan warga. Namun mereka tutup mata. Akibatnya warga pun semakin hari tensinya naik alias geram.
Beruntung mereka tak mengambil tindakan yang tak diinginkan terjadi. Namun mereka memilih membeberkan penderitaan yang dialaminya. Pasalnya air bersih yang dikonsumsinya itu mengandung kadar asin.
“Kami warga yang tak jauh dari SDN 179 kesulitan air bersih. Pemerintah telah menyediakan Pamsimas. Namun tercemari garam yang diduga dampak dari ratusan garam yang ditimbun oleh pihak SDN 179,” ujar Daeng Ngemba kepada awak media.
Usut punya usut ternyata yang menimbun ratusan karung garam tersebut tak lain adalah Kepala Sekolah, Hj Saribulan.
Kendati yang dikonfirmasi melalui ponselnya mengakui bahwa pihaknya yang menimbun garam diruang kelas tersebut. Dia juga menyebutkan bahwa tidak hanya dirinya saja yang menimbun. Namun ada dua orang guru juga.
“Betul saja ratusan karung garam yang berada didalam kelas adalah milik saya dan dua guru lainnya. Terkait perihal itu saya akan bertanggungjawab,” ungkapnya.
Kepsek merinci masing-masing ratusan karung yang ditimbun diruang kelas jika dirinya yang punya sebanyak 100 karung, sedang dua guru lainnya ada yang punya 100 dan ada yang punya 600 karung
“Dari jumlah total 800 karung itu. Saya hanya punya 100 karung, sedang dua guru lainnya yakni Ibu Hj. Saga punya 100 karung dan Ibu Herlina 600 karung,” rinci Hj Saribulan. ( Bagian -1)
Penulis : Asdar
Editor : Arjuna Sakti