Ketua DPRD Kota Blitar Tegaskan Peran Blitar sebagai Penjaga Nilai Kemanusiaan Dunia Pasca Peringatan KAA

by Ardin
0 comments

Beritabersatu.com, Blitar – Kota Blitar, Bumi Bung Karno, baru-baru ini mencatat tinta emas di panggung internasional setelah diangkat sebagai kota kehormatan dalam peringatan ke-70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Momentum bersejarah ini, menurut Ketua DPRD Kota Blitar, dr. Syahrul Alim, menjadi titik penting bagi seluruh warga untuk menyalakan kembali semangat persaudaraan dan anti-penindasan.

Dalam pernyataannya, dr. Syahrul Alim yang juga politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa dari kota tempat Bung Karno dimakamkan, Blitar mengukuhkan perannya sebagai penjaga nilai kemanusiaan dan keadilan dunia.

Syahrul Alim menyampaikan bahwa peringatan KAA bukan sekadar seremonial, melainkan pengingat bahwa Indonesia pernah menjadi motor penggerak utama bagi bangsa-bangsa yang tertindas. Ia secara tegas menyatakan bahwa semangat KAA harus terus bersemayam di hati setiap warga Blitar.

“Konferensi Asia Afrika dulu mempertemukan negara-negara yang ketika itu banyak tertindas. Spiritnya adalah solidaritas untuk melawan penindasan dalam bentuk apa pun,” ujar Syahrul Alim.

Lebih lanjut, Syahrul Alim menarik relevansi semangat KAA dengan konteks dunia yang masih diliputi konflik dan ketidakadilan. Secara khusus, ia menyoroti nasib rakyat Palestina yang hingga kini masih berjuang untuk kemerdekaannya.

Ketua DPRD Blitar ini mendesak agar Bangsa Indonesia tidak putus memberikan dukungan. “Ya tentunya kita Bangsa Indonesia harus tetap memberikan dukungan kemerdekaan Palestina secara menyeluruh. Kalau tidak bisa dengan bantuan material, setidaknya dengan doa dan dukungan moral,” tandasnya.

Menurut dr. Syahrul Alim, menjaga marwah Bung Karno dan semangat KAA adalah cara memperkuat karakter kebangsaan warga Blitar. Ia menyebut Bung Karno sebagai simbol perjuangan global, dan karenanya Blitar memiliki tanggung jawab moral untuk meneruskan api perjuangan tersebut.

Syahrul Alim juga mengungkapkan rasa bangganya atas suksesnya acara berskala internasional tersebut, menyebut kehadiran banyak tokoh nasional dan tamu dari mancanegara sebagai bukti bahwa Blitar memiliki daya tarik global.

“Ini kebanggaan bagi Kota Blitar. Banyak tokoh dari berbagai negara datang untuk mengenang 70 tahun KAA. Artinya, Blitar punya daya tarik global,” tegasnya.

Menyambut hal ini, Pemerintah Kota Blitar menyiapkan pemandu wisata berbahasa asing untuk memperkenalkan Makam Bung Karno. Syahrul Alim menyoroti bahwa Makam Proklamator bangsa yang ada di Blitar adalah potensi besar dan unik di dunia.

Baik DPRD maupun pemerintah daerah, yang dipelopori oleh semangat Syahrul Alim, kini sepakat mendorong agar peringatan KAA dapat digelar rutin setiap tahun di Blitar. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi penghormatan warisan Bung Karno, tetapi juga simbol diplomasi budaya yang memperkuat posisi Blitar sebagai kota sejarah dan kota dunia.

“Bangsa-bangsa lain selalu ingin tahu siapa pendiri Indonesia. Dan ketika mereka datang ke sini, mereka melihat langsung jejak Bung Karno. Itulah kebanggaan kita,” pungkas dr. Syahrul Alim. (Zan)

You may also like