MAKASSAR, BB — Sebelum demonstran tolak Umnibus Law berlangsung dibeberapa titik, petugas kepolisian Polda Sulsel lebih dulu berada di lokasi titik aksi para demonstran, mereka petugas berjaga-jaga untuk menghindari demo anarkis. Tak hanya itu kepolisian juga meminta demonstran untuk mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, Polda Sulsel tidak mengeluarkan izin untuk berlangsungnya unjuk rasa yang menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja.
“Izin tidak dikeluarkan karena unjuk-rasa dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan yang berpotensi jadi sumber penularan virus corona. Nah sebaiknya bijaksana menyikapi kondisi saat ini yang sejatinya kita prioritaskan keselamatan banyak orang,” beber Kombes Pol Ibrahim, Rabu (7/10/2020)
Dikatakan, Sebenarnya tidak ada yang diberikan rekomendasi untuk unras maupun giat yang sifatnya mengumpulkan banyak orang. Tapi melihat pengunras turun sehingga personel kepolisian tetap diturunkan.
“Ada ribuan personel yang dikerahkan untuk mengawal aksi demontrasi yang menolak UU cipta kerja. Personel dikerahkan untuk mengantisipasi. Dengan demikian juga kami melakukan pendekatan persuasif dengan mengimbau pengunjuk-rasa sebisa mungkin tidak merugikan masyarakat pengguna jalan,” kata Kabid Humas menambahkan.
“Kami juga telah menekankan kepada para anggota yang melaksanakan Pam Unras baik yang menggunakan pakaian dinas Polri maupun yang tidak, mereka diminta untuk tidak membawa senjata api di lokasi unjuk-rasa,” jelas Kabid Humas.
Penanganan setiap unras sambungnya lagin akan dilakukan secara Profesional dan menggunakan pendekatan secara humanis serta tidak menggunakan kekerasan dengan tetap berpedoman pada Perkap No 16 Th 2006 tentang Pengendalian Massa, Perkap No 1 Th 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian dan Protap No 1 Th 2010 tentang Penanggulangan Anarkis.
“Dalam Penanganan Unras juga dikedepankan Pers Polwan sebagai Tim Negosiator yang diharapkan dapat menurunkan tensi pendemo sehingga Unras tidak berakhir dengan anarkis dan tetap memperhatikan protokol kesehatan penanganan Covid-19,” cetusnya. (Yuniar SM)