Soal Warga Positif Rapid Test, Ini Penjelasan Jubir Satgas PPC19 Bone

by redaksi
0 comments

BONE, BB – Hasil Rapid Test terhadap seseorang yang mengalami gejala Covid-19, bukan hasil yang akurat untuk menentukan seseorang terjangkit Virus Corona atau tidak.

Hal itu dijelaskan oleh Juru Bicara Satgas PPC19 Bone, dr. Yusuf dalam keterangan tertulisnya Minggu 12 April 2020, malam tadi.

“Rapid-test bukan diagnostik, tetapi sebagai screening atau seleksi atau pilah antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi terinfeksi karena ada keluhan klinis, resiko terpapar, dan sebagainya. Walau bukan diagnostik, pemeriksaan ini sangat membantu dalam memutus mata rantai penularan. Pemeriksaan diagnostik untuk Covid-19 adalah real time-PCR (RT-PCR) melalui swab/usapan tenggorok dan hidung,” kata dr. Yusuf.

Selain itu, kata dr. Yusuf bahwa Hasil positif (+) pada rapid-test tidak serta-merta seseorang sebagai penderita Covid-19, mesti diikuti dengan RT-PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi ditengah masyarakat kepada yg RAPID-TEST (+)

“Hasil negatif pada rapid test bukan berarti bebas Covid-19. Diulang kembali setelah 10 hari. Bila (-), bebas Covid-19. Bila (+) diikuti pemeriksaan RT-PCR. Baik yang positif maupun yang negatif tetap prosedur isolasi/karantina diri, karena yang diperiksa adalah hanya mereka yang secara surveilans dianggap ada keterkaitan dgn Covid-19,”tambahnya. (ril/wan)

You may also like