Buntut Pengeroyokan di Jepara, GRIB Jaya Pemalang Siap Kirim Anggota Untuk Tangkap Pelaku

by Editor Muh. Asdar
0 comments

BERITABERSATU.COM,Pemalang — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Jaya Pemalang, Muliadi, mengecam keras adanya insiden pengeroyokan dan penyobekan baju anggota GRIB JAYA oleh oknum debt collector (DC) di Jepara.

DPC GRIB JAYA Pemalang turut mendesak agar pihak kepolisian dalam hal ini Polres Jepara segera mengambil langkah konkret untuk menangani kasus tersebut.

“Jika Polres Jepara tidak segera bertindak, kami DPC GRIB JAYA Pemalang siap kirim anggota untuk ikut bersama GRIB JAYA seluruh DPD Jateng untuk menangkap para pelaku itu,” tegas Muliadi dalam keterangan pers, Kamis (4/12/2025).

Menurutnya, tindakan oknum DC tersebut tidak hanya mencederai anggota GRIB JAYA di Jepara, namun juga menimbulkan keresahan serta memicu kemarahan seluruh keluarga besar organisasi di berbagai daerah.

“Ini menyangkut marwah organisasi. Persoalan ini membuat keresahan dan membakar amarah dari keluarga besar Ormas GRIB JAYA di seluruh tanah air,” ujar Muliadi.

Ia menegaskan langkah ini dilakukan untuk menjaga marwah organisasi.

“Pernyataan saya buat dengan tegas demi menjaga marwah keluarga besar Ormas GRIB Jaya,” tegasnya.

Sebagai informasi, insiden pengeroyokan anggota GRIB JAYA oleh oknum DC itu terjadi di kawasan wisata pinggir sungai, Welahan, Kabupaten Jepar, Jaw Tengah pada Jumat 28 November 2025.

Korban pengeroyokan adalah Deni, Bambang, dan Ahmad. Pengeroyokan bermula dari persoalan gadai sepeda motor yang sebelumnya telah diproses secara kekeluargaan.

Masalah bermula dari transaksi gadai sepeda motor Honda CRF 2025 milik Deni kepada seorang pria bernama Ridho, sesuai kwitansi tertanggal 17 November 2025 dengan nilai Rp15 juta.

Setelah masa jatuh tempo, Ridho tidak dapat dihubungi. Bahkan nomor telepon dan WhatsApp dari pihak Deni diduga diblokir. Padahal uang pengembalian gadai sudah ditransfer penuh.

Usai dicari selama beberapa hari, Ridho akhirnya ditemukan dan perkara sementara diselesaikan di Polsek Tahunan.

Saat itu Ridho membuat pernyataan akan mengganti unit motor atau mengembalikan uang sesuai nilai kendaraan. Namun ketegangan ternyata belum reda.

Lalu pada Jumat 28 November 2025 Deni bersama dua rekannya, Bambang dan Ahmad, menuju lokasi yang dijanjikan untuk menerima pengembalian dana oleh Ridho.

Mereka mengira bakal bertemu Ridho di kawasan wisata pinggir sungai, Welahan.
Tetapi saat tiba, Ridho tidak ada di lokasi. Justru muncul dua pria, Leman dan Jarot, bersama sekitar 13 orang lainnya.

Jarot dan Leman langsung menyapa dengan nada mengancam: “Iki wonge sing nyekel aku neng Cangaan kae (ini orangnya yang tangkap saya di Cangaan itu)”.

Tanpa ada penjelasan, pengeroyokan pun terjadi. Para korban dipukul dan ditendang oleh belasan pelaku. Seragam GRIB milik korban juga dirobek sambil diteriaki, “Aku ora wedi GRIB (saya tidak takut GRIB)”.

Ketiga korban bahkan dilempar ke sungai setelah dihajar hingga mengalami luka-luka. Para korban kemudian melapor ke Polres Jepara.(*)

You may also like