BEM STIMIK Banjarnegara Tegaskan Kawal Program Unggulan Pemerintah Daerah

by Syamsuddin
0 comments

BANJARNEGARA, BERITABERSATU – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara, yang juga bertindak sebagai Penanggung Jawab (PJ) Aliansi BEM se-Banjarnegara, menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat strategi pengawasan partisipatif terhadap pelaksanaan sepuluh program unggulan Pemkab Banjarnegara.

Presiden Mahasiswa STIMIK Tunas Bangsa, Sultan Fauzi, mengatakan pihaknya memosisikan diri sebagai mitra kritis sekaligus konstruktif bagi pemerintah daerah.

“Kami memposisikan diri sebagai mitra strategis yang membawa perspektif kritis transformatif dan data di lapangan. Sepuluh program ini berpotensi menjadi game changer jika diimplementasikan dengan prinsip transparansi dan partisipatif,” ujar Sultan kepada wartawan, Minggu (19/10/2025).

Langkah ini, menurut Sultan, merupakan kelanjutan dari rekam jejak advokasi sosial dan lingkungan yang telah dilakukan mahasiswa Banjarnegara, khususnya BEM STIMIK Tunas Bangsa.

Pada kuartal pertama 2025, organisasi ini menginisiasi gerakan penyelamatan hutan Rogojembangan di Wanayasa yang melibatkan investigasi terhadap kerusakan ratusan hektar kawasan hutan.

Aksi tersebut mendorong pertemuan multipihak antara Perhutani Banyumas Timur, aktivis lingkungan, dan masyarakat terdampak.

“Kami menyatakan bentuk kritis kami dengan menghadirkan distribusi 1.200 bibit tanaman produktif sebagai bentuk kritikan terhadap instansi yang tidak sadar terhadap restorasi ekologis,” tambah Sultan.

Selain isu lingkungan, BEM STIMIK juga menaruh perhatian pada aspek kebijakan publik.

Melalui policy brief yang diterbitkan di akun resmi @bem_stb, mereka menyajikan analisis terhadap 200 hari kinerja Bupati Amalia Desiana dan Wakil Bupati Wakhid Jumali, termasuk evaluasi terhadap program Rintisan Kawasan Industri Ramah Lingkungan dan Dana Pinjaman Bergulir UMKM.

“Kami siap menyediakan konsultan bisnis digital untuk memastikan dana bergulir menjadi investasi produktif,” tegas Sultan.

Tak hanya itu, pertengahan tahun ini BEM STIMIK turut mengangkat kasus Affan Kurniawan dan berhasil melakukan audiensi dengan pimpinan DPRD Banjarnegara, menghasilkan tujuh rekomendasi kebijakan lokal dan 22 poin tuntutan nasional.

“Pengalaman berinteraksi dengan koridor institusional membuat kami memahami bahwa perubahan berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui engagement konstruktif,” ujar Sultan.

Untuk memperkuat partisipasi publik, BEM STIMIK Tunas Bangsa bersama Aliansi BEM se-Banjarnegara juga berencana membentuk tim pemantau implementasi program unggulan pemerintah daerah.

Tim tersebut akan bekerja melalui tiga pendekatan utama: pemantauan lapangan, analisis data anggaran, dan survei kepuasan masyarakat.

“Kami akan menerbitkan laporan akhir tahun yang dapat diakses publik sebagai bentuk akuntabilitas bersama,” pungkas Sultan.

Bupati Amalia Tegaskan Komitmen Realisasi Visi dan Program Unggulan

Dilansir Beritabersatu, Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, menegaskan kembali komitmennya untuk merealisasikan visi dan misi kepemimpinannya menuju Banjarnegara Maju dan Sejahtera.

Pernyataan tersebut disampaikan Amalia saat menghadiri Sarasehan Publik yang digagas oleh Forum Demokrasi (Fordem) Banjarnegara di Pendopo Dipayudha Adigraha, Jumat (17/10/2025) malam.

Sejak awal pencalonan, Amalia bersama Wakil Bupati Gus Wakhid Jumali telah menetapkan lima misi utama pembangunan daerah sebagai arah kebijakan selama masa kepemimpinan mereka.

Lima Misi Kepemimpinan Amalia–Wakhid

1. Meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
3. Meningkatkan kualitas serta akses pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
4. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan.

Selain itu, Bupati Amalia juga kembali menegaskan 10 program unggulan yang telah disosialisasikan sejak masa kampanye dan kini menjadi bagian dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara.

Sepuluh Program Unggulan Amalia–Wakhid

1. Jalan kabupaten dan jalan usaha tani (JUT) mulus.
2. Insentif untuk guru keagamaan.
3. Dana pinjaman bergulir bagi UMKM melalui BLUD.
4. Peningkatan dana ADD.
5. Pembangunan rumah sakit di wilayah Banjarnegara atas.
6. Renovasi sarana dan prasarana sekolah serta rumah ibadah.
7. Pengembangan unit bibit benih dan sarana produksi pertanian.
8. Rintisan kawasan industri ramah lingkungan.
9. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
10. Peningkatan kapasitas perangkat desa.

“Program-program ini adalah janji politis kami kepada masyarakat Banjarnegara yang akan kami perjuangkan selama lima tahun kepemimpinan. Semua sudah kami tuangkan dalam RPJMD,” jelas Bupati Amalia.

Ia menegaskan, proses pembangunan membutuhkan waktu dan tidak dapat dilakukan secara instan. “Kami tidak bisa seperti tukang sulap yang merealisasikan janji-janji dalam hitungan hari atau bulan,” ujarnya.

Tahun 2025 ini, lanjut Amalia, kami sedang menata, dan tahun 2026 kami berupaya mulai berlari. Namun kenyataannya, kami dihadapkan pada penurunan transfer daerah sekitar Rp165 miliar. Itu sedang kami evaluasi bersama.

Bupati Amalia turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam menjaga iklim demokrasi dan kondusivitas daerah.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat Banjarnegara karena mampu menyalurkan aspirasi secara santun tanpa aksi anarkis,” ujarnya.

Khusus kepada kalangan mahasiswa, Amalia memberikan penghargaan atas sikap kritis dan kedewasaan mereka dalam menyampaikan aspirasi.

Menurutnya, suasana sosial yang kondusif menjadi modal penting untuk menarik investasi ke Banjarnegara.

“Kondisi aman dan nyaman adalah kunci agar investor mau datang dan berinvestasi di Banjarnegara,” tegasnya.

Menanggapi pertanyaan publik mengenai kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK), Bupati Amalia menjelaskan bahwa fokus pemerintah saat ini bukan sekadar menaikkan angka UMK, tetapi menciptakan ekosistem usaha yang kondusif agar investor mau menanamkan modalnya.

Ia pun mengungkapkan, salah satu upaya konkret adalah menawarkan wilayah Kalibening sebagai lokasi potensial bagi investor, karena letaknya berdekatan dengan kawasan industri Batang yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Memang belum membuahkan hasil besar, tapi upaya ini terus kami lakukan. Kami optimistis Banjarnegara akan semakin dilirik jika terus menjaga stabilitas dan menunjukkan keseriusan membuka peluang investasi,” pungkasnya.

Penulis : Arief Ferdianto