Delapan Bulan Memimpin, Bupati Banjarnegara Tuntaskan 16 Proyek Fisik

by Syamsuddin
0 comments

BANJARNEGARA, BERITABERSATU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara menempatkan pembangunan jembatan sebagai prioritas utama dalam program infrastruktur daerah tahun 2025.

Langkah ini diambil untuk menjaga kelancaran konektivitas dan distribusi ekonomi warga, di tengah keterbatasan anggaran daerah.

Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana menegaskan, kondisi keuangan daerah yang terbatas membuat pemerintah harus mengambil kebijakan strategis dengan mengutamakan pembangunan infrastruktur vital seperti jembatan.

“Kita dahulukan jembatan, walaupun jalannya juga banyak yang rusak. Tapi karena keuangan terbatas maka jembatan didahulukan,” ujar Amalia dalam keterangan pers di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Banjarnegara, Sabtu (18/10/2025).

16 Proyek Fisik Telah Selesai dalam Delapan Bulan

Bupati Amalia menyebut, sejak dirinya dilantik sekitar delapan bulan lalu, sebanyak 16 kegiatan fisik telah berhasil diselesaikan.

Proyek tersebut meliputi pembangunan dan rehabilitasi jembatan, peningkatan jalan, serta pembangunan drainase dan talud pengaman.

Proyek jembatan yang telah rampung antara lain:

1. Pembangunan Jembatan Kali Jawar di ruas jalan Majasari–Babadan, Kecamatan Pagentan senilai Rp1,162 miliar.
2. Rehabilitasi Jembatan Kalibombong (Gripit–Kalibening) senilai Rp199 juta.
3. Rehabilitasi Jembatan Kali Mrawu (Bulukuning–Kubang) senilai Rp2,363 miliar.
4. Rehabilitasi Jembatan Karang Tengah–Wangon senilai Rp214 juta.
5. Rehabilitasi Jembatan Petir–Krinjing senilai Rp214 juta lebih.

Untuk peningkatan jalan, Bupati menyebutkan beberapa ruas yang telah diselesaikan 100 persen, di antaranya:

1. Karangkobar–Suwidak senilai Rp673 juta lebih.
2. Kalibening–Gununglangit Rp444 juta.
3. Purwanegara–Kincang Rp444 juta.
4. Lingkar Utara Batur Rp549 juta.
5. Situwangi–Pingit (Rakit) Rp973 juta.
6. Kalilunjar–Karekan Rp399 juta.
7. Pesangkalan–Pagedongan Rp379 juta.
8. Gribig–Pringamba Rp973 juta lebih.

Sementara kegiatan fisik lainnya yang telah rampung mencakup pembangunan drainase ruas jalan Cendana–Klapa Sawit senilai Rp199 juta, pembangunan talud pengaman ruas jalan Banjarmangu–Rakit Rp124 juta, serta pembangunan bronjong jembatan Bulukuning–Kubang senilai Rp379 juta lebih.

Selain proyek yang telah selesai, sejumlah pembangunan fisik lain masih berjalan dengan progres mencapai 80–90 persen. Di antaranya:

1. Peningkatan ruas jalan Mlaya–Getas di Angkrukranis senilai Rp2,5 miliar lebih.
2. Peningkatan ruas jalan Lawen–Pasegeran Rp370 juta lebih.
3. Rehabilitasi jembatan Kertosari–Rawapakis Rp214 juta lebih.
4. Pembangunan talud jalan Karangkobar–Batur Rp729 juta lebih.
5. Talud ruas jalan Semarang–Karangtengah Rp214 juta.
6. Bronjong ruas jalan Plorengan–Simega Rp214 juta.
7. Rehabilitasi jembatan Kalibombong ruas jalan Kalilunjar–Karekan senilai Rp214 juta lebih.

Amalia menekankan, seluruh pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, memperlancar mobilitas warga dan distribusi barang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, infrastruktur yang memadai juga diharapkan mampu mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan publik.

“Pembangunan fisik jalan dan jembatan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah dan memperlancar mobilitas warga, distribusi barang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi,” tegas Amalia.

Dorong Peran Media dalam Pengawasan

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengajak kalangan media massa untuk turut mengawasi pelaksanaan kegiatan pembangunan di lapangan agar berjalan sesuai perencanaan dan transparan dalam penggunaan anggaran.

“Kami berharap rekan-rekan media dapat ikut mengawasi pelaksanaan kegiatan pembangunan, agar hasilnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkas Bupati Amalia.

Penulis : Arief Ferdianto