Bupati Fawait Tegaskan Tak Ada Kenaikan Pajak di Jember, Justru Banyak Program Bantuan dari Pusat

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, JEMBER — Isu kenaikan pajak yang kini menjadi sorotan nasional mendapat tanggapan tegas dari Bupati Jember, Muhammad Fawait. Ia membantah kabar yang beredar di media sosial dan sejumlah media daring terkait adanya kenaikan pajak di Jember hingga 370%.

Dalam konferensi pers bertajuk “Pro Gus’e Update” pada Kamis (28/8/2025), Bupati Fawait menegaskan bahwa sejak menjabat hingga saat ini, ia tidak pernah menandatangani kebijakan kenaikan pajak.

Sebaliknya, pemerintah kabupaten Jember justru telah mengambil langkah-langkah yang meringankan beban masyarakat, seperti penghapusan denda pajak dan retribusi pasar.

“Contoh pajak pasar atau retribusi pasar, denda pajak dan lain lain sudah kita hapuskan,” ujarnya.

Bupati Fawait menjelaskan bahwa kebijakannya yang pro-rakyat ini tidak akan mengganggu kemandirian fiskal daerah. Ia juga tidak khawatir dengan potensi pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat, seperti DAU, DAK, dan DBH. “Boleh dana transfernya dikurangi, tapi bantuan Presiden ditingkatkan,” ungkapnya.

Fawait yakin, pada tahun 2026 mendatang, Jember justru akan mendapatkan banyak bantuan program dari Presiden Prabowo Subianto. Bantuan ini mencakup proyek-proyek strategis seperti pembangunan flyover Mangli-Tanggul, pelebaran jalan, serta optimalisasi lahan. Selain itu, ada juga rencana pembangunan sekolah dan Bandara Notohadinegoro.

Menurut Bupati Fawait, optimalisasi Bandara Notohadinegoro akan menjadi kunci untuk menarik investor dan menumbuhkan investasi di Jember. Dengan kemudahan perizinan, diharapkan para investor tertarik menanamkan modalnya.

“Maka harapan kami bisa menarik para investor untuk datang ke Jember, kita akan permudah izinnya,” kata Bupati.

Dengan masuknya investasi, Bupati Fawait berharap dapat membuka lapangan pekerjaan dan menyerap angkatan kerja. Tujuannya adalah untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, sehingga terwujud Jember yang lebih maju dan sejahtera dalam lima tahun ke depan. Ia juga menyoroti data investasi tahun 2023 di Jember yang minus 51% dan berkomitmen agar hal ini tidak terjadi lagi.

“Harapannya investasi banyak maka lapangan pekerjaan terbuka, angkatan kerja bisa terserap. Pengangguran bisa turun, ujungnya kemiskinan bisa turun,” pungkasnya. (Tahrir)

You may also like