BERITABERSATU.COM, MAKASSAR – Suasana memanas terjadi di depan kantor Perusahaan Otobus (PO) Metro Permai di Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar.
Sekitar seratus orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Tamalanrea bersama elemen Buruh–Pemuda–Mahasiswa Bersatu menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (10/7) sore.
Mereka menuntut pertanggungjawaban atas dugaan penelantaran penumpang pada rute Toraja–Makassar oleh pihak PO Metro Permai.
Aksi dimulai sekitar pukul 17.50 WITA, dipimpin oleh Jenderal Lapangan (Jendlap) Muh. Vikram Syahrir dan Noval.
Massa secara bergantian menyampaikan orasi menggunakan megafon, menyerukan keadilan bagi para penumpang yang merasa dirugikan.
Dalam aksinya, massa menyampaikan tiga tuntutan utama:
1. PO Metro Permai diminta bertanggung jawab atas insiden penelantaran penumpang.
2. Mendesak penjelasan resmi dari pihak perusahaan terkait kejadian tersebut.
3. Menyerukan boikot terhadap layanan PO Metro Permai sebagai bentuk tekanan sipil.
Tak hanya berorasi di luar, massa aksi kemudian memasuki area kantor PO Metro Permai untuk mencari pihak yang bertanggung jawab.
Sekitar pukul 18.00 WITA, seorang karyawan bernama Ferdi mencoba memberikan klarifikasi atas nama perusahaan. Namun, massa menganggap penjelasan tersebut tidak memadai dan tetap menuntut kehadiran kepala PO Metro Permai.
Situasi sempat memanas, hingga pada pukul 19.00 WITA, Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf, S.Sos., MM turun tangan. Ia memfasilitasi komunikasi antara massa aksi dan pihak perusahaan. Dalam dialog tersebut, kedua pihak sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan guna membahas penyelesaian insiden secara formal.
Aksi berakhir sekitar pukul 19.30 WITA dengan tertib. Massa membubarkan diri setelah mendapatkan komitmen dari pihak PO Metro Permai untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Sepanjang aksi berlangsung, situasi tetap aman dan kondusif berkat pengamanan dari aparat kepolisian.
Laporan : Ryan