Dihadiri Para Jawara dari Berbagai Daerah, Guntur Wahono Gelar Laga Tiban di Alun-Alun Pemkab Blitar

by Ardin
0 comments

Beritabersatu.com, Blitar – Ribuan masyarakat memadati Alun-Alun Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (5/7/2025), untuk menyaksikan pentas akbar seni tradisi Tiban dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-701 Kabupaten Blitar.

Kegiatan spektakuler tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Blitar Rijanto, Wakil Bupati Beky Herdiansah, serta anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono, yang menjadi motor penggerak acara budaya ini.

Guntur juga memberikan bantuan berupa panggung dan gamelan untuk menyukseskan acara ini . Dihadiri paguyuban seni tiban dari Blitar, Lampung, Banyuwangi, Tulungagung, Kediri, Trenggalek, Ponorogo dan daerah lainya.

Dalam sambutanya, Guntur Wahono didampingi, Bupati Blitar Rijanto, hingga Panglima Kawulo Alit Samanhudi Anwar dan pejabat teras Pemkab Blitar.

“Acara tiban ini digelar dalam rangkaian Bulan Bung Karno, Hari Jadi Kabupaten Blitar ke-701, serta ulang tahun Paguyuban Tiban Blitar Raya yang ke-4. Juga sekaligus, kami memberikan bantuan panggung dan Gamelan untuk paguyuban tiban Blitar Raya,” terangnya.

Lebih lanjut, menurut penerima SMSI award 2025 ini, melestarikan budaya Jawa seperti seni tiban, merupakan suatu bentuk kepedulian terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa.

“Kami mengharapkan, seni tiban dijadikan agenda tahunan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Blitar, selain hari-hari besar lainya,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Blitar Rijanto mengapresiasi kegiatan seni tiban yang menghadirkan para jawara-jawara tiban dari berbagai daerah.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Guntur Wahono, pelestari seni tradisi tiban sekaligus pembina seni tiban meliputi Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung,” ujarnya.

Menurut orang nomor satu di Pemkab Blitar ini, seni tiban sudah menjadi seni tradisi turun temurun dalam rangka musim kemarau untuk berdoa kepada Tuhan dalam meminta turunya hujan.

“Kami mendukung para pecinta seni tradisi dalam melestarikan budaya bangsa. Kalau sekarang ini, tiban tidak hanya memohon turunnya hujan, juga turunnya kesejahteraan, keselamatan, dan rejeki yang melimpah buat masyarakat,” kelakar Rijanto.

Dia mengingatkan bahwa di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi, seni dan budaya tradisional dapat menjadi benteng yang menjaga jati diri bangsa.

“Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Tiban adalah kekayaan yang harus terus hidup agar anak cucu kita tahu dari mana mereka berasal,” tutur Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar tersebut.

Tak hanya itu, Rijanto juga melihat potensi besar yang terkandung dalam pagelaran ini, khususnya dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, pentas Tiban bisa menjadi magnet wisata yang mampu mendongkrak pergerakan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM.

“Tradisi seperti Tiban bisa menghadirkan manfaat ganda. Di satu sisi menjaga warisan budaya, di sisi lain membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil,” pungkasnya. (Zan)

You may also like