BONE, BB — Proyek pengadaan buku di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone tahun 2022, diduga tidak sesuai mekanisme lantaran sistem yang diberlakukan pada saat pembelanjaan barang masih menggunakan sistem manual atau Offline.
“Proyek pengadaan di Dinas Perpustakaan Bone tahun 2022 ini mencapai Miliaran Rupiah,”
“Proyek pengadaan buku untuk Perpustakaan Umum Daerah, nilainya 200 juta. Dan pengadaan bantuan buku Perpustakaan Desa, nilainya 200 juta. Pengadaan buku Perpustakaan Ibu dan Anak, nilainya 200 juta. Dan pengadaan buku untuk Perpustakaan Keliling, juga nilainya mencapai 200 juta, serta untuk Taman Baca, anggaranya senilai 200 juta,”
“Kuat dugaan kalau mekanisme proses pengadaan buku itu tidak melalui sistem Online di Unit Layanan Pengadaan atau ULP, melainkan hanya menggunakan sistem Offline atau secara manual saja,” ungkap narasumber yang meminta identitasnya tidak di mediakan.
Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan, ULP Kabupaten Bone, Sahrul, ST, yang dikonfirmasi oleh beritabersatu.com, kamis (15/12/2022) diruang kerjanya mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan soal betul atau tidaknya pengadaan itu melalui ULP atau tidak, sebab pejabat pengadaan yang menangani hal tersebut sementara tidak ada di kantor dan belum dikonfirmasi.
“Saya belum konfirmasi pejabat pengadaannya, soal betul atau tidaknya dia tidak lewat disini, saya belum bisa memastikan itu karena pejabat pengadaannya lagi tidak ada,”
“ULP akan mengecek pengadaan ini, apakah memang melalui ULP atau tidak, dan akan diberikan jawaban sesegera mungkin,” ungkap Sahrul.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, Andi Mappangara, yang dikonfirmasi oleh beritabersatu.com, mengatakan bahwa terkait proses pengadaan buku yang dilakukan dengan sistem manual atau secara Offline oleh pihaknya itu, sebelumnya ia sudah menyampaikan dan mengkoordinasikan dengan pihak ULP.
“Benar secara Offline, tetapi tetap dilaporkan ke ULP,”
“Kalau kita mau menunggu pihak ketiga perusahaan yang punya E-katalog yang terdaftar di ULP, tidak dibelanjakan ini tahun. Karena belum ada perusahaan yang menggunakan E-katalog di ULP Bone,”
“Pembelanjaan melalui Elektronik itu adalah instruksi Presiden. Memang di instruksikan oleh Presiden bahwa pembelanjaan melalui E-katalog. Tetapi E-katalog khusus untuk pengadaan buku tidak ada, maka kami tempuh jalur Offline,”
“Ini sudah kita koordinasikan dengan ULP bahwa karena tidak adanya fasilitas itu, maka kita kembali ke aturan lama. Seandainya ada, tentu saya melakukan secara Online,”
“Kalau menurut saya hal ini masih dibenarkan karena fasilitas itu yang tidak ada. Yang salah itu kalau saya tidak melalui pihak ketiga dan tidak berdasarkan Katalog,” kata Andi Mappangara, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Bone.
Sebagaimana diketahui, proyek pengadaan buku di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone tahun 2022 ini menggunakan anggaran APBD. Dan pada proyek tersebut terdapat 5 paket kegiatan yang mana nilai per paketnya mencapai 200 juta per paket. (SW)