MAKASSAR, BB — Bertempat di di kantor Kodim 1408, DPC GBNN dan Barisan Mahasiswa Garda Bela Negara Nasional (BM-GBNN) Kota makassar menggelar silaturahmi kebangsaan dengan Dandim 1408 BS Makassar. Senin, (11/01/21).
Pertemuan yang juga turut dihadiri Pasiter (Turimin) dan Kasdim (M. Adnan) ini tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
“Silaturahmi kebangsaan ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dan harmonis antara TNI khususnya Kodim 1408 dengan DPC GBNN & BM-GBNN Kota Makassar sehingga akan terwujud partisipasi komponen bangsa di bidang pertahanan negara.
” kata Dandim 1408 BS Makassar, Kolonel Kav Dwi Irbaya Sandra S.Sos dalam sambutannya.
Saat ini, lanjut dia, fenomena besar sedang melanda kehidupan berbangsa dan bernegara, ada kelompok-kelompok tertentu bertentangan dengan cita-cita luhur rakyat Indonesia. Fenomena ini menjadi sebuah ancaman dan tantangan serius bagi bangsa, jika tidak segera ditangani bersama. Upaya disintegrasi bangsa terus digelontorkan hendak memecah belah nilai kesatuan dan persatuan.
Dalam kesempatan silaturahmi kebangsaan ini, kita samakan visi dan persepsi untuk memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
“Bangsa ini tidak boleh kalah, makna Bhineka Tunggal Ika dalam persatuan Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan, keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia”, tegas Dandim.
Silaturahmi kebangsaan ini dihadiri oleh Ketum DPC GBNN Kota Makassar, Andi Baso Fadli Husain, Sekretaris nindarwati, Bendahara dan para pengurus lainnya yang hadir menyampaikan untuk tetap menjaga keutuhan negara dan menjalin kerukunan umat beragama.
Silaturahmi kebangsaan, tidak hanya sekadar untuk menghimpun aspirasi tetapi bisa meminimalisir dampak negatif dari tantangan ekonomi, sosial, politik, pada tahun 2021.
Tahun 2021 Indonesia menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Ekonomi global yang diwarnai perang dagang AS dan Cina menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi ekonomi dalam negeri. Belum lagi persoalan kohesivitas kebangsaan, radikalisme berbasis agama maupun berbasis sekuler, dan hajatan Pemilukada serentak 2020.
“Semua ini berpotensi menjadi masalah. Dan masalah-masalah itu harus dijawab dengan persatuan dan kesatuan stakeholder bangsa ini
Intinya stabilitas politik menjadi kunci untuk menghadapi tantangan baik ekonomi, soal radikalisme, kohesivitas masyarakat, Semua memerlukan stabilitas politik.
Silaturahmi kebangsaan ini akan menjadi embrio untuk menciptakan stabilitas politik di Indonesia, karna sejatinya kita indah bukan karna seragam melainkan kita indah karna kita beragam. (Rls)