Bupati Bone Resmikan Musala KIS Firdaus, Ini Pesannya

0 comments

BONE, BB – Bupati Bone, H.A.Fashar M.Padjalangi meresmikan Musala KIS Firdaus di Cempalagi, Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Rabu 02 Desember 2020, sore tadi.

Turut hadir Wakil Bupati Bone H. Ambo Dalle, Dandim Bone 1407 Letkol Kav Budiman, Prof Hamdan Juhannis (Rektor UIN Alauddin Makassar), Danyon C Pelopor Brimob Kompol Nur Ichsan, Kepala Bappeda Ade Fariq, Ketua Gapensi H. Akbar Pamonroi, Camat Awangpone Andi Kamaluddin, Kapolsek Awangpone AKP Agus, Ibu Kepala Desa Mallari Andi Yuliani dan sejumlah masyarakat setempat.

Ketua Panitia pembangunan Musala KIS Firdaus, Zainal dalam menyampaikan laporannya mengatakan bahwa keberhasilan dari pembangunan Musala KIS Firdaus tersebut atas keterlibatan semua pihak yang secara suka rela memberikan donasi.

“Dengan keberadaan Musholla KIS Firdaus ini mudah-mudahan Pemerintah setempat dalam hal Desa Mallari mampu mengembangkan, termasuk Dinas Pariwisata lebih mengembangkan objek wisata sejarah Cempalagi,”kata Zainal

Dia juga menjelaskan alasan pemberian nama Musala tersebut “KIS Firdaus”. KIS merupakan singkatan dari Kita Ini Sahabat dan Firdaus bisa diartikan sebagai salah satu surga.

“Kita mengambil nama KIS Firdaus, karena yang menginisiasi pembangunan Musala ini dari KIS (Komunitas Kita Ini Sahabat), bisa juga diartikan KIS sebagai penciuman, sementara Firdaus salah satu nama Surga tentu ketika kita artikan sebagai mencium surga, namun Firdaus ini merupakan nama pemilik tanah yang diberikan tanahnya untuk diwakafkan yakni Almarhum Firdaus jadi kita beri nama KIS Firdaus,” ungkap Zainal.

Sementara Bupati Bone, H.A.Fashar M.Padjalangi dalam sambutannya, dia mengapresiasi atas kegiatan sosial yang diinisiasi oleh Komunitas KIS membangun Musala di kawasan bersejarah di Bumi Arung Palakka.

“Alhamdulillah, hari ini keberkahan turun di Bone terutama di Desa Mallari dan sekitarnya, karena hari ini kita hadir ditempat ini yang penuh sejarah. Karena disinilah tempat Arung Palakka berikrar untuk mempersatukan tanah bugis. Sejarahnya bugis lahir disini, karena disini Arung Palakka berikrar (saya tidak akan memotong rambut saya kalau saya belum mempersatukan tanah bugis dan memerdekakan bugis). Disinilah dia berjanji dan berikrar sebelum ke Buton. Dan ikrar itu dipenuhi setelah Arung Palakka dinobatkan sebagai Koningh Der Bugis sebagai Raja Bugis,” kata Fashar.

Fashar juga mengatakan bahwa kedepannya tempat ini tentu akan memberikan daya tarik sendiri untuk Cempalagi karena hadirnya Musala ini, biasanya orang buru-buru mau pulang karena tidak ada tempat untuk Shalat dan WC.

“Jadi tolong pemerintah setempat khusunya Ibu Desa untuk merawat baik-baik Musala ini agar terus digunakan dalam melaksanakan ibadah. Kita lihat Musala ini kecil tapi pahalanya besar, dan semoga pembangunannya terus dikembangkan kedepan bisa jadi kita akan membuat yang lebih besar lagi,” ujar orang nomor satu Bone ini.

Tak hanya itu, ditempat yang sama juga dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Usai peresmian juga langsung digunakan untuk melaksanakan ibadah Shalat Ashar. (Iwan Taruna)

You may also like