SINJAI – Banjir yang melanda Kota Sinjai beberapa hari ini, menjadi sorotan Publik dikalangan masyarakat, baik dari pemuda maupun dari kalangan profesi. Betapa tidak, dalam sepekan saja tercatat sudah tiga kali Kota Sinjai terendam air.
Meski demikian Selain derasnya curah hujan, faktor yang menjadi sorotan adalah kurangnya kepekaan Pemerintah Daerah dalam mencarikan solusi masalah tersebut, Berbagai kritikan pun bermunculan melalui tulisan, baik di sosial media maupun media cetak.
Seperti celoteh yang ditulis (ZAR) dalam Akun Facebooknya @Zainal Abidin Ridwan tentang “CATATAN HUJAN”, dimana Tulisan yang menguraikan terkait polemik banjir di Sinjai itu, menuai banyak komentar dari nitizen, yang merasa prihatin dan resah terhadap kondisi yang ada.
Berikut Kutipan Puisi Tulisan ZAR yang juga merupakan Jurnalis Senior di Sinjai itu,
CATATAN HUJAN
Banjir sudah seperti resep dokter: 3×1
Tiga kali banjir dalam sepekan
Namun sepekan tak cukup menunggu kasur mengering
Belum kering, banjir datang lagi
Banjir sudah seperti resep dokter: 3×1Tiga kata menjadi akrab di telinga
Drainase buntu, sampah menumpuk, curah hujan tinggi
Belum ada solusi, banjir datang lagi
Banjir sudah seperti resep dokter: 3×1Tiga elemen menjadi sasaran empuk
Pemerintah, DPRD, warga
Pemerintah lalai, DPRD sibuk rapat kerja, segelintir warga buang sampah sembarang tempat
Saat banjir semua saling menyalahkanAda yang menyalahkan hujan kenapa turunnya deras
Mereka lupa bahwa Allah SWT menurunkan air dari langit
Dan dengan air itu ia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya
Jangan salahkan hujanBukankah waktu hujan turun adalah saat mustajabnya do’a ?
Jangan mengumpat saat hujan
Berdoalah, agar hujan yang turun membawa manfaat
Saat banjir semua saling menyalahkanPemerintah bilang warga tak patuh; buang sampahnya sembarangan
Sampah menumpuk, saluran air jadi mampet
Warga balas menyalahkan
Pemerintah dianggap tak becus mengurus tata ruang kota
Pemerintah tak cakap tangani banjir
Dan… DPRD sibuk menyiapkan catatan
Menunggu aspirasi dari warga, dan memanggil pemerintah untuk rapat kerja
Bahas banjir dan solusinya ? entah
Jangan salahkan hujanHujan adalah rahmat bagi mahluk hidup di bumi
Salahkan mereka yang mencukur lebatnya hutan
Mereka lupa hutan itu mencegah erosi dan tanah longsor
Salahkan mereka yang mengeruk gunung dan pebukitan untuk material bangunan
Mereka lupa gunung adalah pasak untuk menstabilkan kerak bumi
Menghancurkan gunung sama saja bunuh diri
Jangan salahkan hujanSalahkan mereka yang menata kota hanya untuk Wahana Tata Nugraha dan Adipura
Mereka harusnya ingat, menata itu untuk mencegah bencana
Salahkan mereka yang memberi izin kepada pengembang
Banyak bangunan dan perumahan berdiri di atas daerah resapan air
Mereka lupa jika hujan turun, air tidak meresap, banjir pun datang
Jangan salahkan hujanSalahkan mereka yang hafal pancasila-nya sejak SD
Tapi.. buang sampahnya masih saja sembarangan
Mereka lupa, sampah menumpuk di sungai adalah sumber bencana
Jangan salahkan hujanHujan adalah rahmat
Hujan adalah cinta
Hujan adalah saat di mana mustajabnya do’a
(ZAR)-Sinjai-4/6/17-08.30-
“Ditulis saat banjir menjelang surut di Jl. Jend. Sudirman”
Editor : Palewai

