Dinas PUPR Pasangkayu Terus Benahi Ruas Publik

0 comments

PASANGKAYU – Setelah beberapa hari yang lalu Dinas PU-PR Kabupaten Pasangkayu provinsi sulawesi barat menempati kantor baru yang letaknya disamping bundaran kota Pasangkayu Kelurahan Pasangkayu terlihat pelayanan publik lebih meningkat.

Kepala Dinas PU-PR Kabupaten
Pasangkayu, Budiyansa ST, Yang ditemui, Jumat (9/3), baru-baru ini mengatakan jika untuk terlaksa pelayanan maksimal tentu dilakukan pembenaha untuk tingkatkan pelayanan terhadap publik.

Terkait harapan masyarakat dusun Salunggabo kelurahan Pasangkayu terkait jalan yang sudah dibuka tahun 2017 agar bisa ditingkatkan, karena sekiranya musim hujan akibat kendaraan jalan rusak berlubang, sehingga sering dilakukan kerja gotong royong masyarakat.

Dengan harapan tersebut Budiyansa jelaskan bahwa soal menangani jalan tersebut tentu semua ruas jalan se-Kabupaten Pasangkayu, pihaknya akan segera menangani, tapi untuk jalan masuk Salunggabo temtu belum bisa ditingkatkan tahun 2018 ini. Karena kondisi tanah itu bekas rawa-rawa yang tentu masih tunggu kelabilan tanah untuk ditingkatkan.

“Jalur jalan Salumgabo kenapa menjadi perhatian, karena itu masuk SK Bupati tentu ditangani melalui dana APBN. Yang jelas semua ruas jalan tentu akan dibiayai melalui dana, sehingga optimis tentu akan ditindak lanjuti. Apa lagi jembatan Salunggabo kemarin itu menghabiskan anggaran sekitar 3 milyar,” Ungkapnya.

Lanjut Ia katakan jika lambatnya ditangani itu persoalan waktu, sehingga belum ditindak lanjutinya. Adanya harapan warga ditangani sesuai harapannya tentu setiap tahun kami dorong untuk ditindak lanjuti.

“Terkait rencana pembangunan jembatan muar Pasangkayu Budiyansa jelaskan bahwa biaya yang dibutuhkan jembatan Muara itu sekitar 7 milyar dan dana tersebut sudah 4 (empat) tahun diusulkan sampai saat ini belum bisa terpenuhi, itu menjadi pandangan pusat, sehingga belum bisa,” Jelas Budiyansa

Sebagaimana pandangan pusat sekiranya PU Pasangkayu anggaran 75 milyar hanya 1 (satu) titik berapa kilo jalan bisa selesai, sehingga pihaknua lebih memili jalan.

“Karena kalau saya berharap 75 milyar yang turung hanya 70 milyar, itu mau dikerja jembatan tentu bisa disoroti publik, media dan LSM, itu semua menjadi pertimbangan, sehingga saya lebih memili jalan,” terang Budiyansa. (Arif)

Editor : Supardi

You may also like