Sengketa Puluhan Tahun Memanas, SMK Turen Disatroni Sekelompok Orang, Dua Satpam Terluka

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, MALANG – Konflik kepengurusan yayasan yang menaungi SMK Turen (STM Turen) kembali membara. Ketegangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini memuncak pada aksi kekerasan yang melibatkan sekelompok orang tak dikenal di lingkungan sekolah yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Minggu (28/12/2025) dini hari.

Berdasarkan rekaman CCTV, sekitar pukul 01.50 WIB, sekelompok orang yang diperkirakan berjumlah lebih dari 10 orang mendatangi sekolah menggunakan truk dan sepeda motor. Suasana berubah mencekam saat bak truk sengaja ditabrakkan ke pagar sekolah hingga roboh untuk memberi jalan bagi kelompok tersebut merangsek masuk.

Aksi ini sempat dihadang oleh petugas keamanan dan karyawan sekolah yang berjaga. Namun, bentrokan fisik tak terhindarkan. Akibatnya, dua orang petugas keamanan sekolah, Basori dan Ribut, mengalami luka-luka akibat dugaan penganiayaan.

Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Waskito Turen (YPTWT), Budi Winarto, menduga aksi tersebut digerakkan oleh pihak lawan dalam sengketa yayasan. Ia menyebut kericuhan dipimpin oleh oknum yang mengaku sebagai pengacara dengan membawa rombongan orang sewaan.

“Kami menduga mereka adalah orang-orang yang diajak atau disewa dari pihak lawan. Selama ini kami menjalankan aktivitas pendidikan secara sah, sementara pihak lawan baru membentuk kepengurusan pada 2025 tanpa izin operasional,” ujar Budi saat memberikan keterangan, Rabu (31/12/2025).

Konflik ini melibatkan dua kubu, yaitu Yayasan Pendidikan Teknologi Turen (YPPT) yang berdiri sejak 1978, dan Yayasan Pendidikan Teknologi Waskito Turen (YPTWT) yang muncul pada 2014 dan kini mengelola aset sekolah.

Sengketa internal ini sejatinya telah berakar sejak tahun 1984 dan belum menemui titik temu hingga saat ini. Di sisi lain, pihak YPPT melalui Hadi Suwarno Putro sebelumnya juga telah melaporkan pihak YPTWT ke Polda Jatim pada Agustus 2024 atas dugaan pemalsuan dokumen akta pendirian yayasan.

Menanggapi laporan kericuhan tersebut, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur, membenarkan adanya laporan terkait aksi dugaan premanisme di SMK Turen.

“Kasus laporan kericuhan ini berkaitan erat dengan sengketa kepengurusan yayasan. Kami juga mengetahui ada laporan lain yang masuk ke Polda Jawa Timur terkait dugaan pemalsuan dokumen,” jelas AKP Nur.

Pihak kepolisian menegaskan akan bertindak profesional dalam menangani kasus ini. “Kami akan segera melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak yang bersengketa serta saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (Yanti)

You may also like