BERITABERSATU.COM, ACEH TIMUR – Bencana banjir besar yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada akhir 2025 tidak hanya memutus akses dan merusak ribuan rumah, tetapi juga melumpuhkan operasional 50 jurnalis di Aceh Timur.
Para pewarta yang selama ini berada di garis depan pemberitaan kini resmi membuka Posko Pemulihan Jurnalis Korban Banjir Aceh Timur di Idi Rayeuk, menjadi pusat harapan bagi rekan media yang kehilangan segalanya.
Posko ini didirikan sebagai respons cepat terhadap kondisi memprihatinkan para jurnalis yang rumahnya terendam, alat kerja vital (seperti kamera, laptop, dan perekam audio) hanyut, hingga mengalami gangguan kesehatan. Ironisnya, banyak dari mereka tetap meliput di lapangan, meski keluarga dan harta benda mereka sendiri sedang berjuang melawan air bah.
Ketua Jurnalis Warga Indonesia (JWI) Aceh Timur sekaligus Ketua Posko, Hendrika Saputra, menegaskan bahwa posko ini adalah ruang solidaritas.
“Wartawan bukan robot. Ketika banjir datang, kami juga menjadi korban. Tapi kami tetap turun ke lapangan demi memastikan informasi sampai kepada masyarakat,” ujar Hendrika.
Ia berharap upaya ini mendapat dukungan luas, karena pemulihan bagi jurnalis berarti pemulihan bagi pilar informasi masyarakat.
Dalam seruan resmi, jurnalis Aceh Timur secara terbuka meminta Dewan Pers, organisasi pers nasional, dan jejaring jurnalis internasional untuk segera bertindak. Kebutuhan mendesak yang diperlukan meliputi:
* Peralatan Liputan: Bantuan kamera, laptop, smartphone, dan audio recorder sangat krusial agar jurnalis dapat kembali bekerja.
* Dukungan Finansial & Ekonomi: Untuk membantu pemulihan rumah dan kehidupan pascabencana.
* Pelatihan Trauma Healing: Memulihkan kondisi psikologis jurnalis yang menjadi penyintas bencana.
* Dukungan Jaringan Global: Mengangkat situasi Aceh Timur ke mata dunia.
Secara spesifik, komunitas jurnalis Aceh Timur menyampaikan harapan agar ikon jurnalisme nasional, Najwa Shihab, yang dikabarkan sedang berada di Aceh, dapat menyempatkan diri berkunjung.
“Kehadiran Mbak Najwa sangat berarti bagi moral kami. Banyak jurnalis yang alat kerja hilang, tetapi tetap bertugas. Kami berharap Najwa dapat melihat langsung kondisi rekan-rekan media di sini,” kata Nazarudin, Ketua AWNI Aceh Timur sekaligus Koordinator Lapangan Posko.
Posko ini akan beroperasi selama masa rehabilitasi pascabencana. Para jurnalis meminta dukungan nyata dari Pemerintah Daerah, lembaga humas, organisasi pers, hingga NGO kemanusiaan agar mereka dapat segera bangkit dan kembali menjalankan fungsi kontrol sosialnya.
Kontak Posko Pemulihan Jurnalis Korban Banjir Aceh Timur:
– Hendrika Saputra (Ketua): 0822-7531-4083
– Junaidi Masrun (Sekretaris/Ketua PWN Aceh): 0851-2919-4833
– Nazarudin (Korlap/Ketua AWNI Aceh Timur): 0822-7705-7320
(IW)