Dirjen Perkebunan Serahkan Nurseri kepada Petani, Dorong Bone Jadi Pusat Pembibitan Kakao Nasional

by Ardin
0 comments

BERITABERSATU.COM, BONE — Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian RI menyerahkan fasilitas nurseri tanaman perkebunan kepada para petani di Desa Turu Adae, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Penyerahan yang dipimpin langsung Dirjen Perkebunan, Dr. Abd. Roni Angkat, S.TP., M.Si., bersama Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM., ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pembibitan komoditas tebu, kakao, dan tanaman perkebunan lainnya di wilayah Bone.

Kegiatan serah terima nurseri berlangsung di area pembibitan Desa Turu Adae dan disambut antusias oleh masyarakat serta pemerintah kecamatan. Fasilitas ini diharapkan meningkatkan kapasitas produksi bibit unggul sekaligus memperkuat sektor perkebunan sebagai salah satu penopang perekonomian daerah.

Camat Ponre dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian, terhadap petani di wilayahnya.

“Selamat datang Pak Dirjen di Turu Adae. Semoga fasilitas ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dimanfaatkan hingga menghasilkan produksi yang memuaskan,” ujar Camat Ponre dalam sambutannya.

Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, menegaskan bahwa kunjungan Dirjen Perkebunan merupakan momentum penting bagi penguatan sektor perkebunan, terutama komoditas tebu dan kakao yang menjadi unggulan di Kabupaten Bone.

“Jarang Dirjen turun langsung menyaksikan proses pengembangan mulai dari pengelolaan tanah hingga penyediaan bibit. Kita berharap ke depan, dengan bantuan Pak Menteri dan Pak Dirjen, Bone bisa menjadi pusat pembibitan kakao sehingga dapat menyalurkan benih ke daerah lain,” kata Wabup.

Ia juga berharap harga kakao kembali stabil agar kejayaan komoditas tersebut dapat dinikmati kembali oleh petani. Menurutnya, bantuan pemerintah pusat harus dimanfaatkan maksimal.

“Jangan biarkan ada lahan kosong. Bantuan dari Presiden dan Menteri Pertanian wajib kita manfaatkan. Bone bukan hanya penghasil padi, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daerah penghasil perkebunan,” tambahnya.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Dr. Abd. Roni Angkat menyampaikan bahwa pemerintah tengah memperkuat sektor perkebunan sebagai penopang devisa nasional.

“Saya sangat senang bisa berada di sini. Ke depan, perkebunan adalah sektor penting untuk menaikkan devisa. Kakao kembali menjadi komoditas idola,” ucapnya.

Dirjen memaparkan bahwa Kabupaten Bone mendapatkan alokasi pengembangan kakao seluas 200 hektare pada tahun ini, dan akan meningkat menjadi 1.300 hektare pada tahun depan. Untuk menopang ekspansi tersebut, pemerintah menyiapkan pembangunan nurseri serta kebun benih induk kelapa dan kakao.

“Ke depan, fasilitas ini dapat menyuplai calon benih untuk seluruh Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan. Kita siapkan lahan lima hektare yang mulai dibangun pada 2026,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa permintaan global terhadap produk kakao, kelapa milk, cokelat, dan tebu terus meningkat. Pemerintah memastikan dukungan penuh kepada petani, mulai dari penyediaan bibit, fasilitas pengolahan, hingga kepastian pembeli.

“Jika diperlukan, kita bangun pabriknya di sini, asalkan bahan bakunya cukup. Bantuan benih, pengolahan, dan panen sudah pasti ada pembelinya,” ungkapnya.

Dirjen juga menegaskan bahwa seluruh komoditas prioritas Kementerian Pertanian—kopi, kakao, kelapa, hingga tebu—dapat dikembangkan di Kabupaten Bone.

“Mudah-mudahan langkah ini dapat meningkatkan produksi pertanian, khususnya di bidang perkebunan,” tutupnya.

Serah terima nurseri ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjadikan Bone sebagai pusat pengembangan komoditas perkebunan nasional. Dukungan pemerintah pusat diharapkan mampu membuka peluang peningkatan produksi dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Laporan: Suparman Warium

You may also like