BANJARNEGARA, BERITABERSATU – Ribuan peserta mengikuti kegiatan Fun Walk dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjarnegara, Minggu (8/11/2025).
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dinas Kesehatan, serta perwakilan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan Fun Walk atau jalan sehat itu dilepas oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Tulus Sugiharto, di halaman Dinkes Banjarnegara.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat lebih mempererat solidaritas seluruh jajaran tenaga kesehatan di Banjarnegara,” ujar Tulus.
Usai kegiatan jalan sehat, panitia HKN ke-61 juga menggelar pembagian berbagai hadiah door prize menarik kepada pemenang berbagai lomba yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Kepala Dinkes Banjarnegara, dr Latifa Hesti Purwaningtyas, M.Kes, menjelaskan bahwa jalan sehat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61 tahun 2025.
“Selain Fun Walk, kami juga mengadakan sejumlah lomba seperti video edukasi tentang TBC, lomba bola voli, lomba cek kesehatan gratis (CKG) dengan cakupan tertinggi, serta lomba kinerja Integrasi Layanan Primer (ILP),” jelasnya.
Ke depan, kata Latifa, Dinas Kesehatan juga akan menggelar lomba menghias tumpeng di Pendapa Dipayuda Adigraha pada 12 November 2025, serta kegiatan bakti sosial di sejumlah sekolah di Banjarnegara.
Dalam momentum HKN tahun ini, pihaknya juga mengadakan pekan kampanye pengobatan TBC sampai sembuh. Program ini menjadi perhatian serius mengingat Indonesia masih menduduki peringkat kedua kasus TBC tertinggi di dunia.
“Kasus TBC di Banjarnegara masih menjadi persoalan, karena angka temuan masih rendah dan masyarakat masih memiliki stigma terhadap penyakit ini,” kata dr Latifa.
Ia menegaskan bahwa TBC bukan penyakit keturunan, melainkan disebabkan oleh infeksi kuman, dan bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.
“Kita harus bersama-sama menyampaikan pesan bahwa TBC bukan aib dan bisa disembuhkan. Yang terpenting, penderita mau berobat sampai tuntas,” ujarnya.
Penulis : Arief Ferdianto