Pendaki Bawakaraeng Meninggal Karena Hipotermia, Lalu Bagaimana Cara Memberi Pertolongan Pertama?

0 comments

Seorang pendaki asal Bulukumba meninggal dunia dalam pendakian di Gunung Bawakaraeng, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT RI) ke- 75, Senin (17/8/2020).

Remaja bernama Wawan, pelajar berusia 16 tahun tersebut meninggal dunia karena hipotermia di antara Pos 9 dan 10 gunung Bawakaraeng.

Hipotermia sering terjadi ketika seseorang berada di atas gunung atau tempat dingin. Hipotermia sendiri merupakan kondisi ketika temperatur tubuh menurun drastis. Turunnya di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35 derajat Celsius.

Hal yang perlu garisbawahi, korban hipotermia harus mendapatkan penanganan segera.

Lantas, seperti apa sih pertolongan pertama pada kasus hipotermia?

Gejala Hipotermia

Nah, berikut ini beberapa gejala hipotermia Dilansir dari Aplikasi Halodoc yang bisa dialami oleh pengidapnya:

-Berbicara cadel, bergumam, dan gagap.
-Bibir berwarna kebiruan.
-Tubuh menjadi kaku dan sulit bergerak.
-Denyut jantung lemah dan tidak teratur.
-Tidak dapat menghangatkan diri.
-Penurunan kesadaran seperti kebingungan.
-Kulit bayi dapat berwarna merah terang, dingin, dan tampak sangat tidak bertenaga.
-Pupil mata yang melebar.
-Merasa kedinginan.
-Mengantuk atau lemas.
-Menggigil terus menerus.
-Napas pelan dan pendek.

Seperti apa sih pertolongan pertama pada korban hipotermia? Jangan sembarang memberi pertolongan pertama

Ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami hipotermia, segeralah hubungi petugas untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di sela-sela menunggu petugas medis datang, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa kita lakukan. Misalnya:

-Pindahkan korban dari lingkungan atau area dingin. Jika memindahkan ke dalam ruangan atau rumah tak memungkinkan, lindungi korban dari angin, terutama di sekitar leher dan kepala. Selain itu, lindungi pula korban dari tanah yang dingin.
-Lepaskan pakaian basah dengan lembut. Ganti pakaian yang basah dengan mantel atau selimut hangat dan kering.
-Untuk menghangatkan tubuh lebih lanjut, kompres tubuh korban dengan air hangat dengan kain kering. Kompreslah pada bagian dada, leher, dan pangkal paha. Bisa pula menggunakan electric blanket (selimut listrik) bila tersedia.
-Tawarkan minuman hangat, manis, dan non-alkohol pada korban.
-Mulailah CPR jika korban tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti tidak bernapas, batuk, ataupun bergerak.

Selain lima hal di atas, ada pula beberapa hal yang mesti diperhatikan ketika memberikan pertolongan pertama pada korban hipotermia.

-Jangan menghangatkan tubuh korban secara instan, misalnya dengan heating lamp (lampu) atau mandi dengan air panas.
-Jangan mencoba menghangatkan lengan dan kaki korban, sebab kondisi ini dapat membuat jantung dan paru-paru stres.
-Jangan beri korban minuman beralkohol atau rokok. Alkohol dapat menghambat proses penghangatan. Sedangkan rokok, bisa mengganggu sirkulasi yang diperlukan untuk menghangatkan tubuh.

Selanjutnya, kondisi apa sih yang bisa menyebabkan hipotermia?

Penyebab utama dari hipotermia adalah paparan cuaca dingin atau air dingin tanpa perlindungan yang tepat, misalnya akibat:

-Berada terlalu lama di tempat dingin.
-Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu lama.
-Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu cukup lama.
-Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah, terutama pada bayi dan lansia.
-Tidak mengenakan pakaian yang tepat saat mendaki gunung.
-Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko hipotermia, yaitu:
-Aktivitas yang menghabiskan waktu lama di tempat yang dingin, seperti pada pendaki gunung atau tunawisma.
-Minuman keras dan obat-obatan terlarang akibat pelebaran pembuluh darah, sehingga meningkatkan pelepasan panas tubuh dari permukaan kulit.
-Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, emperat, serta emperatu emper.
-Pengaruh penyakit tertentu yang mempengaruhi pengendali suhu tubuh, seperti anoreksia nervosa, stroke, dan hipotiroidisme.
-Penyakit yang memengaruhi memori, misalnya penyakit Alzheimer, karena tidak sadar sedang kedinginan atau tidak paham apa yang harus dilakukan.
-Usia bayi dan manula, akibat kemampuan mengendalikan temperatur tubuh yang belum sempurna pada bayi dan menurun pada manula.

You may also like