BULUKUMBA, BB — Suasana menjelang magrib warga umumnya siap-siap melangkahkan kakinya ke Masjid. Namun suasan berbeda di Dusun Passimbungan, Desa Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Minggu (30/6/2019)
Warga pada berkerumun setelah mendengar suara teriak. Belakangan warga melihat seorang pria paruh baya dalam kondisi terkapar berlumuran darah. Informasi yang dihimpun jika pria tersebut bernama Tililing bin H Camma (58). Dia menjadi korban pembunuhan dilakukan oleh adiknya sendiri bernama Adam bin H. Camma (40)
Tidak lama berselang suara petugas kepolisian Polsek Kindang yang di beck-up Polres Bulukumba tiba di tempat kejadian perkara (TKP), mereka petugas mengamankan lokasi, selanjutya memasang garis police line dan melakukan olah TKP, sementara petugas lainnya mengumpulkan keterangan saksi, selanjutnya jenazah korban dievakuasi dirumah duka.
Kepala Reserse Kriminal (Kasat Reksrim) Polres Bulukumba AKP Bery Juana Putra mengatakan, petugas kepolisian setelah mendapat informasi langsung ke TKP. Disana petugas mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Dari hasil identifikasi, ditubuh korban terdapat sejumlah luka diantaranya luka terbuka pada pelipis sebelah kanan, luka terbuka pada mulut, luka terbuka pada pipi sebelah kiri, luka terbuka pada leher dan pergelangan tangan kanan korban putus.
“Korban tewas setelah dibantai oleh adiknya sendiri, saat personel yang tiba dilokasi berhasil mengamankan pelaku. Dari tangannya diamankan barang bukti berupa sebilah parang yang digunakan menghabisi nyawa kakaknya sendiri (korban), selanjutnya pelaku bersama barang buktinya kami giring ke Mapolsek Kindang untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan,” kata Beryy Juana Putra.
Menurut keterangan saksi kata AKP Bery, sebelumnya korban dan pelaku terlibat cekcok. Kala itu korban dan pelaku itu dalam kondisi mabuk usai pesta minuman keras (miras), jenis ballo, korban dalam kedaan mabuk berat sehingga berulah gaduh, pelaku berusaha meredam emosi korban dengan cara menegurnya. Namun korban tak terima ditegur hingga terlibat cekcok.
“Ketika korban dalam pengaruh minuman keras (miras), pelaku menegurnya. Tak terima ditegur korban naik pitam. Ia lalu mengejar pelaku sambil menenteng sebilah parang, aksi kejar-kejaran pun berlangsung dramatis, pelaku berbalik sambil mencabut parang yang diselip dipinggangnya, sekali parang diayunkan mengenai wajah korban hingga korban jatuh tersungkur,” jelas AKP Bery, melanjutkan.
“Korban mencoba bangkit. Namun lagi-lagi pelaku yang sudah gelap mata kembali mengayunkan beberapa kali parang yang digengamnya ketubuh korban mengakibatkan korban tewas dilokasi,” jelas AKP Bery lagi yang di konfirmasi, Senin (1/72019)
Kapolsek Kindang Iptu Muhammad Amir yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya masih mendalami insiden beradarah yang terjadi di wilayah hukumnya tersebut. Kata dia, antara korban dan pelaku merupakan kakak beradik tersbut bukan kali pertama terlibat cekcok. Namun informasi yang diterimanya keduanya kerap cekcok.
“Dari keterangan saksi menyebutkan bahwa kakak beradik itu hampir setiap hari terlibat cekcok. Namun mereka baikan lagi. Namun puncak mereka cekcok saat mabuk, korban yang mengejar pelaku karena tak terima ditegur, pelaku yang juga dibekali parang saat kejar-kejaran itu berlangsung hingga akhirnya pelaku menyerang balik korban saat itulah korban tewas setelah beberapa kali tebasan parang disekujur tubuhnya,” pungkas Kapolsek.
Editor : Arjuna Sakti