SINJAI – Juru Bicara (Jubir) pasangan Andi Seto Gadistha Asapa – Hj Andi Kartini Ottong di Pilkada Sinjai, Ahmad Marsuki kembali mempertanyakan profesionalisme Kepolisian Resor (Polres) Sinjai dalam mengungkap sejumlah kasus dan laporan dari pasangan SEHATI.
Pasalnya, ungkap Mamat sapaan Ahmad Marsuki dari sejumlah perlakukan dan tekanan politik yang dialamatkan ke pasangan Andi Seto-Andi Kartini selama ini “mandek” alias tak ada yang ditindaklanjuti.
“Selama ini sudah ada 4 kasus, terkait tekanan politik ke kandidat kami. Toh, sampai sekarang belum ada kejelasan sampai dimana prosesnya,” ungkap Mamat melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu malam (19/5/2018).
Ia menyebutkan, dari empat laporan tersebut diantaranya, aksi teror dan ledakan di Sinjai Selatan, Pengancaman menggunakan senjata tajam, ujaran kebencian di media sosial, serta pembusuran Tim Sehati di Posko Mangngottong.
“Ke semuanya itu, kamu belum mengetahui prosesnya sampai dimana, begitu juga pelakunya tak satupun yang ditangkap,” katanya.
BlacK Campaign yang massif dialamatkan kepada pasangan SEHATI, kata Mamat patut ditelusuri, apalagi, survei yang baru-baru ini menempatkan pasangan SEHATI jauh mengungguli ke dua rivalnya, sehingga oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab bisa saja menggunakan cara-cara tidak sehat untuk menjatuhkan SEHATI.
“Perlu kewaspadaan jangan sampai kejadian-kejadian dan intimidasi kembali terulang, sehingga kami berharap penegak hukum melakukan langkah hukum agar bisa menciptakan pilkada damai di kabupaten Sinjai,” pungkasnya. (*)
Editor : Muh. Asdar