Korban Bunuh Diri Dikubur Satu Liang Lahat, Pesan Almarhumah: ‘Jangan Takut Pak, Tidak Akan Kuhantuiki’

by Ardin
0 comments

PINRANG, BB — Warga Alle Calimpo Barat, Kelurahan Fakkie Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, yang bunuh diri bersama dua anaknya sudah dimakamkan oleh pihak keluarga dengan satu liang lahat di pekuburan abadi Kelurahan Fakkie, Selasa (21/09/2022) sekitar pukul 13.00 Wita.

Sebelum dikebumikan, jasad ketiganya sempat disemayamkan dirumah mertuanya suami korban Abd Samad yakni Ye’ Makki.

Camat Tiroang Ansaruddin Maramat mengatakan, Ibu beserta kedua anaknya sudah dimakamkan di TPU.

“Iye sudah dimakamkan dek, satu liang lahat bertiga, itu permintaan pihak keluarga,” Kata Ansaruddin, Selasa usai dikebumikan.

Kasus Bunuh diri yang dilakukan oleh ibu rumah tangga atas nama BRN (37) dengan cara gantung diri menggunakan tali, sementara dua anak laki-lakinya NV (5) dan DM (8) meninggal dunia karena diberi pestisida oleh ibunya sebelum gantung diri, Senin (19/9/2022) kemarin.

Kapolres Pinrang AKBP Moh. Roni Mustofa membenarkan kasus bunuh diri, dia mengatakan tidak ditemukan penganiayaan ataupun kekerasan pada jasad para korban.

“Ini murni bunuh diri oleh ibu dan dua anaknya meninggal dunia diakibatkan Pestisida (Racun) dan benda lilitan dileher seperti sarung,” Kata Roni.

Dokter umum RSUD Lasinrang Pinrang, Nirmala mengungkapkan hasil visum ibu dan dua anak laki-laki itu dipastikan meninggal karena racun pestisida.

“Hasil visum pada kedua anak itu, tampak kebiruan pada bibir dan kuku. Tampak busa pada mulut dan terdapat lebam pada punggung, panggul dan pantat, jari-jari, tangan dan kedua kaki,” kata Nirmala.

Sementara hasil visum BR, terdapat luka pada leher dan luka lecet pada dagu dan didalam tubuhnya terdapat racun pestisida. Kuat dugaan, ibu BR meminum racun terlebih dahulu setelah anaknya duluan direcoki racun baru menggantung dirinya dengan tali warna putih.

“Bibir dan kukunya juga tampak menghitam. Lidah terjulur dan tampak luka pada leher, luka lecet pada dagu, lebam pada punggung, pantat dan pinggul,” ucapnya.

Selain itu, kata Nirmala, tubuh BR sudah kaku pada bagian kedua tangan dan kaki.

“Ada cairan dari mulut dan tampak keluar urine,” bebernya.

Dikatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada ketiga tubuh korban.

Nirmala menuturkan, BR diduga meminum racun juga.

“Kemungkinan Ibunya juga minum racun. Karena ditemukan busa pada mulutnya,” ungkapnya.

Ia mengatakan, ketiga korban diduga sudah meninggal 2 atau 3 jam saat ditemukan.

“Dikarenakan mayatnya sudah kaku dan ada lebam di bagian belakang,” imbuhnya.

Gubernur Sulsel dan Pemkab Pinrang Turun Beri Bantuan

Atas peristiwa ini, pihak Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melalui Tim Andalan Sulsel dan UPS Peduli turun memberikan bantuan Beasiswa kepada pertama dan kedua masing-masing Muh Nabil (15) siswa SMA 6 Tiroang Pinrang dan kedua Putri Nabila (12) siswa MTS Tiroang.

Besaran bantuan diserahkan sebesar Rp25 juta masing-masing Muh Nabil Rp15 juta dan adiknya Putri Nabila Rp10 juta.

Kemudian bantuan pemerintah kabupaten Pinrang bersama P2TP2A Pinrang juga hadir memberi assessment psikologi kepada kedua anak korban Muh Nabil dan Putri Nabila.

Bantuan diserahkan oleh kepala cabang dinas pendidikan wilayah 8 meliputi Pinrang, Pare, Barru Baharuddin Iskandar, Kepala Sekolah SMAN 6 Pinrang Masriadi dan disaksikan Lurah Fakkie Muh Iskandar.

Suami Korban Mengisahkan

Usai diberi bantuan, suami korban Abd Samad (40) mengaku masih terpukul dan trauma atas kepergian istri dan dua anaknya.

Samad mengisahkan, sejak menikah 2002 silam, ia dikaruniai 4 orang anak dan selama perkawinannya, dua bersama istrinya tidak bertengkar.

Ia mengaku merintis usaha ternak itik dikampungnya Fakkie. Namun diakhir hayatnya, Samad mengaku tidak pernah bertengkar atau bermasalah dengan istrinya.

Beberapa jam sebelum meninggal tepatnya jam 08.00 Wita, korban BR menyuruh suaminya pergi ke Sidrap di Kecamatan Baranti untuk mengambil uang pada Ikka karena sudah janjian korban.

Kemudian, firasat Samad tidak ada sehingga menuruti istrinya ke Baranti. Disinilah petaka terjadi tepat pukul 11.00 Wita, ia pulang kerumahnya dalam keadaaan terkunci rapat dan ada yang janggal.

Iapun mengajak keluarganya mendobrak pintu dan melihat anaknya terbujur kaku. Dan disebelahnya istrinya dalam tergantung.

Dalam peristiwa ini, kisahnya sangat miris karena sempat membuat voice suara sebelum akhir hayatnya.

Menurut cerita, almarhuma istrinya Samad mengirimkan voice suara pada sepupu Amir.

Dalam kisahnya, korban BR terbebani utang yang dipinjamkan pada orang lain. Menurut Sanad, istrinya suka bantu keluarga dan kerabatnya pinjamkan uang atas jaminan dirinya.

Disinilah masalah beban hidupnya muncul manakala utang yang ia tagih itu tidak dibayar orang dan ia merasa malu pada rekannya Hj.Dahlia sebesar 17 gram emas yang digadaikan seharga Rp10 juta.

Disinilah, bebannya muncul saat jatuh tempo perjanjian pengembalian uang yang disepakati Hj.Dahlia, orang yang pinjam uang dari hasil agunan emas 17 gram Rp10 juta akan dilelang jika tak dilunasi.

“Sehingga saya disuruh ke Baranti, padahal tidak ada uang itu. Almarhumah cuma bohongi saya agar tidak melihat istri saya bunuh diri sama dua anaknya,” kisah Samad dengan mata berkaca-kaca, Selasa petang dirumah duka.

Masih ceritanya, selama berkeluarga, hubungan rumah tangganya tidak pernah cekcok atau bertengkar. Bahkan mereka berdua hingga melahirkan anak keempat selalu mengisi hidup dan diskusi soal usaha ternak itiknya.

“Istri saya sangat baik. Ia mungkin terbebani karena pinjaman uang dari jaminan dirinya yang selalu dipikirkan. Biasa selalu saya hibur-hibur Almarhumah kalau ada pinjaman uang tidak terbayarkan. Biasa selalu saya ajak liburan di kampungnya di lerang-lerang selalu pergi jalan-jalan,”ucapnya.

Tapi takdir sudah berkata lain. “Toh istri saya tidak kuat tekanan batin dan beban hidup ini karena almarhumah juga pikirkan agunan rumah pada bank takut dilelang sementara modal usaha ternak itik sudah habis,” cerita Samad mengenang istrinya tercinta.

Berikut selengkapnya pesan terakhir yang ditujukan B kepada suami melalui pesan suara.

Pak, saya bawa anak mu supaya tidak ada yang menyusahkan dirimu. Itu saja anak kita yang besar kamu urus, sayangi seperti anak kita yang kecil sayangi. Saya lihat begitu besar cinta mu kepada anak.

Anak kita sudah ke surga menunggu. Kalau saya tidak usah dia tunggu. Dirimu saja dengan kakaknya, juga bersama neneknya.

Semangat ya, Pak (suami) karena ada dua anak mu saya simpan. Yang dua kecil tolong direlakan supaya tidak merepotkan dirimu sebab selalu sakit juga.

Jangan takut tinggal di rumah, kalau ada yang dilihat jangan takut tinggal. Penglihatan ku mulai gelap, Pak. Sudah ka minum racun. Dua anak mu sudah lewat (meninggal). Saya biarkan lewat (tewas minum racun) supaya bisa masuk surga karena tidak ada salahnya. Tetapi sudah bagus kalau saya bawa (mati) supaya tidak.., begitu sayang dirimu kepada semua anak.

Saya sebenarnya sudah tidak bisa menanggung, daripada saya sakit karena utang. Itu uang, tagih ada semua saya tulis. Semua orang baik, jadi akan mereka bantu.

Saya berbohong ada uang di Itta, karena saya tidak tahu bagaimana caranya ini (bayar utang). Sudah beberapa hari saya pikirkan sebab hari ini saya janji keluarkan emas Hajja Dahlia, tetapi tidak ada (uang) diberikan oleh Itta hari ini.

Saya minta maaf kepada dirimu, saya sayang juga semua anak kita. Begitu besarnya rasa sayangku kepada anak kita. Tidak usah dikhawatirkan. Ini mulai hitam penglihatan ku, Pak. Maafkan saya, begitu besar keinginan bersama dirimu tetapi apalah daya. Ya, pak.

Anak mu sudah meninggal semua, meninggal semua menuju surga tunggu dirimu. Kamu ke Amir juga, sudah saya sampaikan ke dia, minta tolong ke dia. Bagus semua itu pengertiannya. Pasti dia tolong. Saya berbohong ada uang di Ikka sebab saya tidak tahu lagi cara diriku, sudah beberapa hari ini terus saya pikirkan. Oh Tuhan, maafkan hambamu. Oh Tuhan, maafkan hambamu. (*/Ad)

Desclimer: Artikel ini tidak untuk menginspirasi Bunuh Diri. Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental. Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.

You may also like