Buntut Ayah Bonceng Jasad Bayi Pakai Motor, Dewan Warning RS Pancaitana Benahi Manajemen

by Editor Muh. Asdar
0 comments

BONE, BB – Buntut soal ayah bonceng jasad bayinya dari Rumah Sakit (RS) Datu Pancaitana Bone ke Sinjai terus viral diperbincangkan.

Dalam menindak lanjuti permasalahan yang dinilai mencoreng citra daerah dan Rumah Sakit Datu Pancaitana Bone itu, Komisi IV DPRD Bone mengundang Direkur dan pihak Manajemen Rumah Sakit Pancaitana.

Permasalahan RS Datu Pancaitana itu mengemuka dalam rapat kerja Monev yang dilaksanakan Komisi IV DPRD Bone bersama sejumlah Kepala OPD di ruang Komisi IV Kantor DPRD Bone, Jl Kompleks Stadion Lapatau, Kota Watampone, Rabu (2/2/2022)

Ketua Komisi IV DPRD Bone dr. A. Ryad Baso Padjalangi mengatakan, terkait persoalan Pancaitana itu supaya diselesaikan secepatnya dan meminta agar pelayanan Rumah Sakit dievaluasi utamanya perbaikan pelayanan dan prosedur penggunaan Ambulans.

“Kami minta supaya RS Pancaitana melakukan pembenahan sistem dan manajemen administrasi rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan, jangan sampai ini terulang kembali,” harap Ketua Fraksi Golkar itu

Dalam kesempatan itu Kabag Komunikasi dan Administrasi RS Datu Pancaitana Fachruddin mengatakan, akan melakukan perubahan mekanisme di dalam sistem pelayanan Ambulance sehingga di dalam transaksi tidak boleh lagi dilakukan oleh sopir.

“Kita akan libatkan tenaga admisi yang nantinya berhubungan langsung ke pihak keluarga pasien. Jadi tidak ada lagi yang berhubungan langsung ke sopir. Hal inilah yang akan kami lakukan kedepannya setelah evaluasi ini,” ungkapnya.

Lanjut Fachruddin bahwa pihaknya juga telah melakukan kunjungan ke rumah duka dan pihak keluarga pasien yang dinyatakan meninggal itu sudah memaafkan.

“Itu sudah tidak ada lagi masalah antara pihak keluarga dengan kami sudah saling memaafkan dan bahkan ia berterima kasih atas pelayanan perawatan dilakukan oleh rumah sakit Pancaitana,” ungkap Fachruddin.

Sementara anggota Komisi IV A. Muhammad Salam menyayangkan adanya permasalahan tersebut, menurutnya pihak RS Pancaitana lebih mengedepankan rasa kemanusiaan dalam pelayanan dan harus peka terhadap kondisi masyarakat.

“Diharapkan kedepan mungkin ada upaya dari pimpinan Rumah Sakit agar mengedepankan rasa kemanusiaan atau kebijakan administrasi pada pelayanan itu bisa memberikan keringanan pelayanan berdasarkan tingkat emergency terhadap pasien,” harapnya. (**/SG)

You may also like