MAKASSAR — Pelarian Muh.Takwa alias Akdok (23), di dunia hitam akhirnya berujung maut, warga BTN Kodam 3 Blok A. Nomor 6 Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya ini tewas ditembak setelah terjadi aksi layaknya sebuah film yang dramatis saat itulah Takwa meregang nyawa.
Sebelumnya Tim gabungan Polda Sulsel yang di Pimpin Brigpol Syahiruddin dibec up Intel Kodam XIV Hasanuddin melakukan pengejaran terhadap Takwa, lantaran sejauh ini mengakui dirinya selaku anggota TNI berpangkat Peltu. Ia juga yang diketahui merupakan tersangka pencurian motor dan mobil saat melancarkan aksinya kerap membawa senpi.
Aksi sepak terjang Takwa akhirnya terhenti, ia ditangkap oleh Tim Ops. Pekat Lipu (Pekat),2017 Polda Sulsel. Dia berhasil diringkus setelah terlacak keberadaannya tengah berada di sebuah rumah kos Sinar Mulya Jalan Talassalapang Raya Nomor 25 E. Pada Hari Sabtu (4/11/2017), setelah berhasil diringkus ia kemudian di serahkan ke Sertu Asri yang merupakan Intel Kodam untuk diidentifikasi statusnya. Namun belakangan diketahui jika Takwa bukan anggota TNI melainkan pelaku pencurian motor.
Selain Tim gabungan menyerahkan pelaku ke pihak Intel Kodam, juga diserahkan barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan tersangka berupa satu lembar baju Dinas PDH TNI AD berpangkat Peltu dan 1 buah Tas Loreng TNI. Setelah di identifikasi dan diketahui bukan anggota TNI melainkan seorang TNI gadungan.
Selanjutnya tim gabungan mengintrogasinya. Dari pengakuan pelaku jika dirinya mengakui perbuatannya melakukan aksi pencurian motor bersama rekannya. Dia juga mengaku saat melancarkan aksinya mebawa senpi, selain itu mengakui dirinya selaku anggota TNI berpangkat Peltu.
”Saya bukan anggota TNI Pak. Hanya mengaku saja kalau ada warga yang bertanya. Saya juga saat melakukan pencurian kerap membawa senpi. Saya setelah berhasil membawa kabur motor korban kemudian saya jual ke penadah saya, Ada pula hasil jarahan saya Pak saya serahkan ke anggota TNI AD bernama H karena dialah yang menyuruh saya,” ungkap tersangka saat di Posko Resmob Polda Sulsel.
Berakhir kata tersangka melakukan aksinya setelah melakukan pencurian motor pada Hari minggu (29/10/2017), “Terakhir saya Pak curi motor pada Hari Minggu tanggal 29 Oktober 2017. Motor yang saya bawa kabur merk Yamaha Mio Soul GT warna merah dengan nomor polisi DD 44771 EP,” akunya
Usai petugas gabungan mendengar nyayian Takwa, selanjutnya petugas kepolisian mengiringnya dalam pengembangan untuk menunjuk tempat persembunyian seorang penadahnya itu berinisial H oknum TNI AD yang dimaksud berinisial R alias L yang katanya berada di BTN Bumi Permata Hijau.
Tim gabungan yang tiba dilokasi tidak mendapati penadah tersangka yakni R alias L. Namun lagi-lagi Takwa menyebutkan lagi tempat persembunyian penadahnya itu disebuah Desa di Kabupaten Gowa.
“Biasa juga itu Pak R berada di Desa Tete Batu Kelurahan Pangkabinanga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa,” sebut tersangka.
Tak butuh waktu lama Tim gabungan secepatnya bergegas kelokasi yang ditunjukkan Takwa, tepatnya di Desa Tete Baru Kelurahan Pangkabinanga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Dimana tersangka juga mengaku menyebunyikan Mobil Honda JAZZ warna Silver yang diduga dari hasil kejahatan
“Di lokasi ini Pak saya sembunyikan mobil yang saya bawa kabur Mobil Honda Jazz warna Silver dan itu saya lakukan atas suruhan oknum anggota TNI AD itu,”sebut tersangka lagi.
Setiba dilokasi Tim gabungan berhasil menemukan Mobil Honda JAZZ warna Silver dalam keadaan kondisi tidak terawat dan terparkir di samping rumah warga, selanjutnya Tim gabungan mengechek mobil tersebut dan mengarahkan tersangka untuk duduk dibelakang dengan tangan dililit lakban.
Begitu petugas kepolisian mengechek mobil tersebut, sedang tersangka sedang duduk dikursi belakang mobil dengan tangan terlakban. Kesempatan itu dimanfaatkan Takwa berusaha mebuka lakban dari tangannya, melihat kaca mobil yang sedang dichek tersebut terbuka tersangka kemudian keluar dari mobil lewat pintu kaca tersebut. Dia kemudian membawa kabur mobil Aiptu Aswin yang sibuk mengecek mobil hasil jarahan tersangka.
Situasi jadi gaduh setelah tersangka membawa kabur mobil anggota kepolisian, kejar-kejaran pun dramatis seperti di film, tersangka yang dilepaskan tembakan ke udara oleh petugas kepolisian untuk menghentikan mobil Aiptu Aswin yang dikemudikan tersangka. Namun tembakan ke udara sebanyak tiga kali itu tidak digubris, tersangka kemudian dicegat dari arah samping dan depan namun, lagi-lagi berulah brutal. Dia berupaya menabrak anggota kepolisian yang menghentikannya
Tersangka mengabaikan beberapa tembakan dilepaskan oleh petugas kepolisian, meski begitu seorang anggota kepolisian mencoba mencegatnya dengan mengejarnya dari samping badan mobil kemudian mengarahkan pistolnya dan melepaskan sekali tembakan mengenai kaki kanan tersangka.
Seketika kaki tersangka dalam kondisi tak bertenaga. Dia kemudian mengubah arah mobil yang kemudikan itu hingga selip menyeruduk pagar rumah warga dilokasi kejadian. Aksi tersangka pun tak ter elakkan. Dia saat ditodongkan pistol dari arah pintu depan sebelah kanan, tak membuat nyalinya ciut,bmalah ia kemudian merebut pistol anggota sehingga terjadi tarik menarik antara pelaku dengan Anggota.
Dorr.. dorr.. suara letusan senjata pun terjadi, kendaraan sudah di kuasai petugas kemudian, tersangka di perintahkan untuk turun, Dia kemudian melompat dari mobil seketika peluru menerjangnya mengenai pada kaki sebelah kanan dan lengan sebelah kanannya tebus ke dada, selanjutnya tersangka dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis, namun saat di perjalan nyawa tersangka tak bisa tertolong ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani yang dikonfirmasi, Senin (6/11/2017), membenarkan seorang tersangka pencurian motor dan mobil yang merupakan anggota TNI gadungan tewas setelah melakukan perlawanan tehadap anggota kepolisian yang melakukan Operasi Pekat Lipu 2017 Polda Sulsel.
Dalam catatan kepolisian kata Dicky tersangka merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO), dalam kasus pencurian mobil berdasarkan laporan korbannya terlampir dengan nomor laporan Polisi LP /1283/X/2017/ Restabes Makassar/Sek Rappocini, pada tanggal 30 Oktober 2017, lalu.
“Dia Takwa tewas dalam perjalanan saat dievakuasi hendak dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis, setelah mendapat luka tembakan oleh petugas kepolisian lantaran melakukan perlawanan. Jiwa petugas kepolisian terancam saat mebawa kabur mobil anggota kepolisian ia hendak menabraknya, kemudian saat petugas kepolisian berupaya menghentikannya malah ia merebut pistol dari tangan petugas hingga tarik menarik pun terjadi, seketika petugas melihat aksi brutal tersangka membahayakan jiwa petugas kepolisian, ia ditembak lalu diarahkan turun ke mobil malah melompat seketika ia jatuh tersungkur,” beber Dicky
Perwira tiga bunga melati dipundaknya itu menyebutkan sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan tersangka berupa 1 puncuk senpi genggam Rakitan + 4 butir amunisi SS1 Kal 5,56 mm, 1 unit mobil Merk Honda JAZZ warna silver, 1 unit Hp merk Coolpad warna Abu-abu, 1 unit Hp merk Samsung warna putih dan 1 buah dompet warna hitam. (*)
Editor : Arjuna Sakti