MAKASSAR – Humas Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar Angkat bicara terkait Kebakaran yang terjadi semalam hingga melalap ruang perawatan Infection Center (IC) yang terletak di lantai tiga, dan mengakibatkan sejumlah pasien harus dievakuasi ke titik aman yang ada di sisi lain gedung RS.
Berdasarkan keterangan Ketua Tim Investigasi Direktur Medik dan Keperawatan RS Wahidin Sudirohusodo, Prof. dr. Mansur Arif dalam konferensi pers di Gedung PCC lantai lima RS Wahidin, Jumat (15/09/2017).
Dijelaskan dia bahwa awalnya pada pukul 21.40 WITA perawat atas nama Muliana yang lagi bertugas dilantai 3 IC mendengar bunyi fire detector dan langsung menekan tombol fire alarm. Kemudian perawat tersebut menelusuri kamar sayap kiri dan langsung melihat api berkobar dari kamar nomor 2. Dia lantas bergegas menghubungi security di lantai 1 dan menghubungi INPESA. Dari keterangan Mansur, kamar 2 tersebut dalam kondisi tidak ada pasien.
Lebih jauh dijelaskan, setelah mengetahui titik api, petugas dibantu keluarga pasien memadamkan api dengan 36 buah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tersebar di RS Wahidin. Api baru berhasil dipadamkan pada pukul 22.42 WITA. Tak lama berselang, sepuluh mobil pemadam kebakaran (Damkar) tiba di lokasi. Petugas damkar langsung mendinginkan dengan menyemprotkan air dari dua armada Damkar serta membobol dinding kaca dan membongkar plafon.
“Bersamaan dengan itu dilakukan evaluasi perawat IC dibantu keluarga pasien melalui tangga darurat ke titik kumpul yang sudah ditentukan didepan Instalasi Infecion Center. Jumlah pasien yang dievaluasi dari lantai 3 sebanyak 7 orang, lantai 2 sebanyak 19 orang dan lantai 1 sebanyak 10 orang”, jelas Mansur.
Pada pukul 00.10 WITA semua pasien telah berhasil ditempatkan kembali ke ruang perawatan dengan memaksimalkan ruangan perawatan lantai 1 dan 2 Infecion Center.
“Semua pasien tidak ada bertambah cederanya, semua berhasil dievakuasi dengan baik, lalu petugas yang menjalankan tugasnya malam itu juga termasuk yang tambahan dipanggil dari rumah, semua tidak ada yang cedera”, ungkapnya.
Soal adanya informasi mengenai tidak berfungsinya sprinkler sehingga terpaksa hanya menggunakan APAR, Mansur mengaku belum bisa menjawab lebih jauh.
“Itu sementara dalam investigasi, bukan kapasitas kami mengecek lagi secara teknis karena kami sudah tidak bisa masuk, kami tidak melakukan lagi simulasi pasca kebakaran,” Pungkasnya.(*)
Editor : Palewai