Ini Alasan Sudirman Hingga Nekat Melenyapkan Nyawa Ayahnya Sendiri

0 comments

SINJAI — Terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Dusun Pakokko, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sudirman yang tega melenyapkan nyawa Ayahnya sendiri Sanka. Dihadapan Polisi, Sudirman mengaku jika dirinya melakukan pembunuhan terhadap orang tuanya sendiri lantaran tidak tega melihat ibunya yang setiap dari minum ballo korban memukuli istrinya (ibu dari sudirman terduga pelaku pembunuhan).

Dia (Pelaku) Menjelaskan jika Saat itu bapaknya pulang dalam keadaan mabuk setelah minum ballo, hal yang biasa dilakukan jika mabuk yaitu menganiaya mama pelaku (istri sangka) walau tanpa sebab.

“Mamakku dipukuli disekujur tubuhnya menggunakan kayu, Saya tidak tega melihat mamakku hampir setiap setelah minum ballo bapak selalu memumukulinya, kejadian seperti ini sudah berlangsung sejak lama jadi terakhir ini saya melihat mamakku menangis diluar rumah jadi saya masuk untuk Memberitahu sekaligus menasehati bapak saya bahwa kenapa ibu dipukul lagi namun saya tidak menemukannya didalam rumah,” Ungkapnya, Jumat (15/9)

Selanjutnya Sudirman kembali mencari ayahnya diluar rumah, alhasil Ia menemukan bapaknya dibelakang Rumah, Saat Sudirman mencoba menasihati Bapaknya untuk tidak memukul Ibunya, tiba-tiba Ayahnya langsung menjawab dengan bahasa bugis “magailo ko usyallai emmannu ikotoppa kitu elotokko kuhuno eha memenno ko tania iko mpunoa iyya mpunoko, (kenapa jika saya pukuli ibumu kamu mau juga saya mau bunuh? Melawan sini Kalau bukan saya yang bunuh kamu, kamu yang bunuh saya),” Kata Korban Seperti ditirukan Sudirman.

Mendengar bahasa yang dilontarkan ayahnya, Sudirman kalap dan langsung memukul bapaknya dari belakan menggunakan batu hingga jatuh tersungkur dan tidak sadarkan diri. “Disitumi saya kalap begitu bapak balik saya pukul kepalanya pakai batu dari arah belakang sehingga bapak tersungkur dan saya tinggalkan dia disitu,” Jelas Sudirman.

Barang Bukti Berupa Batu Yang Digunakan Pelaku Memukul Kepala Korban

Sementara Cae istri korban dihadapan polisi mengatakan bahwa karena tak tahan disakiti akhirnya Ia berusaha melepaskan diri dan lari menjauh dari suaminya.

“Napukulka pak pakai kayu baru napukulka pakai kursi sehingga saya tidak tahan dengan rasa sakitnya lalu saya lari dan setelah merasa aman barulah saya berhenti dan duduk sambil merintih kesakitan, tiba tiba anakku datang dan bertanya, kenapaki menangis bu??? Kubilang Saya dipukuli lagi sama bapakmu nak janganmi masuk dirumah, lalu sudirman pergi kerumah selanjutnya saya tidak tahu lagi kejadiannya pak,” Terang Cae Istri Korban.

Informasi yang dihimpun dilokasi kejadian, Sangka (korban) sebelumnya pernah juga dipenjara dengan kasus pembunuhan terhadap menantunya sekitar tahun 2004 lalu dan dihukum 7 tahun lamanya, dimana sangka juga dikenal dikampungnya bahwa dia sosok ramah terhadap warga.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Sinjai Akp. Sardan, SE. Membenarkan kejadian itu, Ia menyebutkan bahwa sebelumnya korban diduga meninggal karena jatuh dari tangga, namun sebahagian warga tidak mempercayainya karena saat itu antara korban dan anaknya (pelaku), terlibat cekcok hingga berujung duel maut. Hingga belakangan diketahui berdasarkan saksi, jika kuat dugaan jika dia meninggal akibat dianiaya oleh anaknya sendiri.

“Pelaku untuk sementara disangkakan Pasal 338 tentang pembunuhan dan penganiaayaan berat yang mengakibatkan orang meninggal dunia, ancaman hukuman 20 tahun jadi motif sementara adalah pelaku kasihan melihat ibunya dianiaya sehingga sekujur tubuhnya lebam dan muntah darah, Sudirman juga mengakui bahwa Sangka (korban) sebelumnya pernah dipenjara dengan kasus pembunuhan terhadap menantunya sekitar tahun 2004 lalu dan dihukum 7 tahun lamanya itu sudah kita konfirmasi ke polsek tellulimppe dan kapolsek membenarkan hal itu,” ungkap Sardan.

Selanjutnya Kata Sardan pihaknya akan menyiapkan anggota untuk melakukan pengalian kembali mayat Sangka untuk tahap pemeriksaan lebih lanjut,(*)

Penulis : Jamaluddin

Editor   : Palewai

You may also like