MAJENE, BB — Dampak dari gempa yang terjadi di Majene-Mamuju tentunya mengalami krisis air bersih. Dengan demikin Satbrimob Polda Sulsel tanggap, mereka dengan cepat bergerak dengan mendistribusikan air bersih menggunakan mobil water treatment.
Warga Dusun Aholeang Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene pun antusias mengantri membawa jiregen melakukan pengambilan air bersih setelah sebelumnya mendapat imbauan dari Satbrimob Polda Sulsel, dipimpin Ipda Muh. Fadly lewat spiker mobil water.
“Ketika kami tiba di lokasi krisis air, kami pun mengimbau warga sekitar untuk segera membawa tempat air berupa jiregen, galon, ember untuk melakukan pengisian air bersih. Disisi lain kami juga mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan dengan cara mengenakan masker, mencuci tangan serta mengantri mengambil air tidak secara berkerumun,” kata Ipda Muh. Fadly.
Kendati demikian berharap agar warga mematuhi protokoler kesehatan agar terhindar dari covid-19.
Sementara itu, Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol. Muhammad Anis mengatakan pendistribusian air dilakukan sejak personel Brimob tiba dilokasi pasca gempa.
“Personel kami sejak pasca gempa, terus bertugas mendistribusikan air bersih. Nah pada Rabu (20/1/2021), personel kami mendistribusikan air bersih ke warga terdampak tepatnya di Desa Makatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene,” kata Kombes Pol Muh. Anis.
Sembari mengungkapkan, bahwa pendistribusian air bersih ke warga. Itu air yang langsung diminum.
“Kita distribusikan 500 liter air yang siap diminum oleh warga terdampak. Dan 1 kubik air yang diperuntukkan untuk di masak. Nah itu setiap hari dilakukan pendistribusian. Tapi secara bergilir ke daerah terdampak lainnya, agar yang lain turuterasakan bantuan yang kami berikan,” beber Kombes Pol. Muh. Anis.
Pihaknya menambahkan bahwa hal yang dilakukan personel Brimob Polda Sulsel merupakan implementasi wujud Bhakti Brimob untuk masyarakat.
“Jadi saat pendistribusian, tak hanya personel kami menndisitribusikan air saja. Namum personel kami juga membantu warga dengan mengangkat jerigen air warga ke tenda pengungsian,” tandasnya. (Yuniar SM)