MAKASSAR, BB — Asrul (17), yang merupakan korban pembusuran yang terjadi di BTN Pepabri, Kecamatan Biringkanaya oleh belasan orang tak dikenal (OTK), pada hari Sabtu (9/1/2021) Kini Asrul menjalani operasi di rumah sakit Wahidin lantaran panah melesat dekat matanya.
Menurut keluarga korban bernama Nurul Anwar jika korban dan pelaku sepertinya saling kenal. Dan kemungkinannya punya masalah.
“Kemungkinannya korban keluarga kami punya masalah dengan pelaku. Tapi itu hanya dugaan kami saja, sebab sebuah peristiwa terjadi tentunya ada sebabnya. Asrul saat ini hendak di operasi tinggal ditunggu hasil swebnya,” kata Nurul.
Tim Resimen Mobile (Resmob) Polda Sulsel dikerahkan mengejar kelompok pelaku. Alhasil, dari peyelidikan Resmob Polda Sulsel berhasil mengidentifikasi serta mengendus keberadaan kelompok OTK bertopeng tersebut di lokasi berbeda.
“Komplotan pelaku yang sebelum OTK, setelah teridentifikasi. Identitasnya diketahui wajahnya dan mereka enam pelaku dari belasan rekannya berhasil disergap tim Resmob Polda Sulsel,” ungkap Kasubdit IV Direktorat Kriminal Umum, Kompol Suprianto
Mereka yang diamankan sebut Kompol Supriadi, masing-masing bernama Taufik, Arman Maulana, MA, Joanre Fadli Rahmat dan Anjas.
“Kasus ini masih kami dalami motifnya. Namun kuat dugaan jika dipicu dendam, mereka kelompok pelaku berjumlah 18 orang dan kini masih dalam pengejaran,” kata Kompol Suprianto, Selasa (12/1/2021)
Dari tangan pelaku tambahnya, barang bukti yang berhasil disita berupa sembilan panah (busur), dua alat pelontar serta sebilah parang.
Diberitakan sebelumnya, belasan kelompok orang tak di kenal (OTK), menyerang dua orang remaja berinisial AS (17), dan AD (18) merupakan warga Biringkanaya. Akibat dari penyerangan itu busur melesat di dekat AS sementara AD menderita luka panah pada bagian paha.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Edhy Supriyadi Idrus kepada awak media membenarkan peristiwa kejadian pada hari Sabtu (9/1/2021), di BTN Pepabri, Kecamatan Biringkanaya tersebut.
Menurut informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa peristiwa itu bermula saat korban AS bersama reakannya bernama RG hendak berbelanja rokok. Tidak lama kemudian belasan pria mengenakan penutup wajah berjalan kaki langsung mencegatnya.
“Tanpa sebab belasan pelaku itu menyerang, korban lalu membalas serangan kelompok pelaku dengan melempari batu. Namun lagi-lagi pelaku menyerang korban dengan menggunakan panah yang tak diketahui oleh korban jika pelaku bersenjata panah. Akibat dari kejadian itu AS terluka,” kata Kasubag Humas.
Tidak sampai disitu lanjutnya, korban (AS), saat terkena panah teriak meminta tolong. Rekannya pun Rega menolong AS hingga datanglah AD yang juga rekan AS.
“Rekan AS yakni AD mengejar OTK. Namun AD juga bernasib apes dirinya pun terluka setelah panah pelaku melesat di bagian pahanya,” kata Kasubag Humas. (Yuniar SM)