Masalah utama pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia adalah belum tertatanya sistem pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia tidak disiapkan untuk kebutuhan dunia kerja.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. “Saya rasa masalah SDM ini ada di sistem pendidikan yang tidak menyiapkan SDM siap kerja,” kata Kartika dalam launching BRILSP secara daring di Jakarta dilansir dari Liputan6.com, Rabu (23/9/2020).
Ia menilai sistem pendidikan di Indonesia tidak dirancang untuk membuat SDM yang adaptif. Para murid disiapkan dengan pengetahuan secara teknik dan dasar-dasar saja yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
“Mereka kuat secara teknologi dasar, tapi masuk perusahaan itu yang muncul aspek manajerial dan kepemimpinan yang tidak diajarkan di sekolah,” lanjut Tiko.
Hal ini lah yang membuat pegawai yang masuk perusahaan harus belajar secara mandiri tentang manajerial dan kepemimpinan. Kemampuan ini tidak diajarkan secara resmi di sistem pendidikan Indonesia.
Padahal kata dia, ketika seseorang memasuki dunia kerja, mereka dihadapkan dengan berbagai kondisi yang dinamis. Maka kompetensi yang dimiliki tenaga kerja harus memiliki hard skill dan soft skill untuk menghadapi tantangan di masa depan yang tidak lagi mudah.
Untuk itu, setiap perusahaan kata Tiko harus sudah menyiapkan SDMagar siap menghadapi perubahan zaman. Hal ini sejalan dengan program pengembangan kapasitas perusahaan.
“Nah ini in-line dengan development program, sesuai yang diharapkan dari pegawai, jadi dalam program ini spesifikasi teknis ini perlu dibangun,” tutupnya.