Begini Paparan Narasumber Ahli di Seminar Nasional Dampak Covid-19 yang Digelar Akmil

by Ardin
0 comments

JAWA TENGAH, BB – Seminar Nasional dengan tema “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia” yang diselenggarakan oleh Akademi Militer (Akmil), mendapat apresiasi banyak kalangan, rabu (23/4/20)

Pasalnya, Akmil salah satu lembaga pendidikan yang peduli terhadap penanganan pandemi tersebut dan menghadirkan semua pihak untuk duduk bersama mencari solusi dalam menghadapi covid-19.

Sementara itu, salah satu narasumber dalam seminar nasional yakni Prof. Mahfud Sholihin, mengemukakan bahwa impliksi pandemi covid-19 yang terus memburuk telah menyebabkan pukulan yang berat bagi perekonomian Indonesia.

Meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengatasi pandemi covid-19 dan meredam dampak ekonomi, namun data-data terkini masih menunjukkan kondisi yang belum stabil dan penuh ketidakpastian.

Sistem ketahanan nasional perlu untuk selalu ditinjau dan diperkuat guna meredam guncangan ketidakpastian sebagai dampak dari pandemi.

Sistem ketahanan ekonomi yang kuat dapat menjamin negara untuk segera pulih dari krisis.

“Dengan kondisi yang sudah digambarkan di atas, maka bangsa Indonesia harus betul-betul mengamalkan Pancasila. Kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa (sila-1), meningkatkan rasa kemanusiaan (sila ke-2), bersatu untuk meningkatkan ketahanan nasional (sila ke-3), mengedepankan kepemimpinan yang penuh hikmat dan bijaksana (sila ke-4), dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke-5),” ujarnya.

Sementara itu, Dr. H. Ahmad Wijayanto yang juga tampil sebagai pembicara di seminar ini menguraikan, warisan dan kearifan budaya yakni sebuah ide besar yang harus disosialisasikan adalah semangat dalam menjalani kehidupan dan jaga kesehatan untuk kebaikan hidup di masa depan.

Munculnya virus corona baru dalam abad ini bakal melahirkan jejak baru kebudayaan bangsa ini dan cara masyarakat global membangun peradaban baru.

Sebelas tembang macapat yang menggambarkan perjalanan kehidupan manusia. (yakni Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, Dan Pucung).

Lain lagi dengan Mayjen TNI Rudianto, dari Kementerian Polhukam RI. Sebagai narasumber mewakili pemerintah, ia menyampaikan, untuk mendukung pemerintah dalam penanganan covid tersebut, masyarakat perlu mengambil bagian melalui peningkatan disiplin mematuhi protokol kesehatan.

“Seperti tetap memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih. Karena cara inilah salah satu vaksi yang ampuh mencegah virus tersebut,” ujarnya.

Dikemukakannya, pemerintah pusat dan daerah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media (pentahelix) perlu bersatu dan terpadu dalam penanganan Covid-19.

“Dengan begitu, menumbuhkan ekonomi, masyarakat diharapkan tidak konsumtif, cinta produk dalam negeri, belanja produk lokal, harus sadar dan mau bercocok tanam, berkebun, sehingga ada resilience ketahanan pangan,” tambah Mayjen Rudianto.

Sedangkan pemateri dan ahli paru dr. Ika Trisnawati menegaskan bahwa covid-19, benar ada. Bukan virus konspirasi atau virus abal-abal. Karena itu, ia menekankan, sistem imun tubuh harus ditingkatkan. Paling tidak, hindari stres.

Pasalnya, stres yang tidak terkendali dan berkepanjangan akan meningkatkan hormone kortison. Dalam jangka panjang akan menurunkan kekebalan sistem imun. Kemudian hindari rokok dan alkohol, asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem imun. (MR)

You may also like