Soal laporan Mantan Kepsek SMAN 14 Tellu Siattinge, Ketua MKKS Harap Ada Kejelasan

by Editor Muh. Asdar
0 comments

BONE, BB – Muhammad Said Amin, yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA Negeri 14 Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melaporkan MU ke Kejaksaan Negeri Bone lantaran menemukan adanya kejanggalan.

Hal itu diungkapkan Muhammad Said Amin kepada awak media beberapa waktu lalu. Muhammad Said Amin yang juga merupakan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), secara resmi melaporkan MU pada 4 April 2020 lalu.

Yang membuat Muhammad Said Amin merasa ada kejanggalan pada saat menggantikan posisi MU yakni tidak adanya dokumen pertanggung jawab yang tersimpan sebagai arsip di sekolah tersebut sejak tahun 2013 hingga tahun 2016.

“Sebelum saya masuk, saya memang sudah meminta data dokumen yang ada, lalu buatkan berita acara, tapi ternyata tidak ada dan sebelum saya pindah ke SMA 24 masih ada pembelanjaan kepsek yang belum diganti sampai sekarang,” kata Muhammad Said Amin.

Muhammad Said Amin juga menjelaskan bahwa saat akan meninggalkan SMA Negeri 14 pada 2019 lalu, ada MOU yang dibuat terkait dana BOS yang dikelola, nilainya Rp302.228.850. Saat itu, Said gunakan uang pinjaman yang nantinya akan dibayarkan oleh MU setelah dana BOS cair. Namun, yang dibayarkan MU baru Rp258.865.850 dan masih tersisa utang Rp108 juta.

Tak hanya itu, MU juga diduga menguasai dana organisasi-organisasi di sekolah, mulai dari pembelanjaan hingga pertanggungjawaban dan diduga LPJ tersebut fiktif.

“Semua sudah saya masukkan dalam laporan sejak April lalu, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” tambah Said.

Sementara Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Bone, Andi Kurnia, yang dikonfirmasi soal laporan Muhammad Said Amin, mengatakan berkas laporannya sudah diserahkan ke Inspektorat Provinsi.

“Sudah diserahkan ke Inspektorat Provinsi, cuma sampai sekarang belum ada balasan suratnya,” kata Andi Kurnia.

Said yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) berharap segera ada kejelasan dalam kasus yang dilaporkannya agar bisa menjadi peringatan juga bagi Kepala Sekolah lain tentang pentingnya dokumen sekolah. (Iwan Taruna)

You may also like