Kualitas Baik, Polri Percayakan Produk Beras PB Rahma 35 Sidrap Untuk Bantuan Kemanusiaan di Masamba

by Editor Muh. Asdar
0 comments

SIDRAP, BB — Beras asal Kabupaten Sidrap kini menjadi brand favorit, baik lokal maupun diluar daerah.

Belakangan ini beras hasil garapan para petani Bumi Nene Mallomo tersebut menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Salah satu hasil produksi beras yang jadi favorit komsumsi masyarakat saat ini adalah Beras Super Premiun merk 35 Rahma.

Di pasar lokal termasuk sejumlah daerah tetangga Sidrap, beras hasil produksi PB Rahma 35 yang berlokasi di Talumae, Kelurahan Lautang Benteng, kecamatan Maritengngae ini sudah banyak ditemukan dipasaran.

Berbicara kualitas, beras Rahma 35 ini tidak diragukan lagi. Bahkan, Polri juga sudah melirik beras yang kualitasnya sangat premium itu.

Hal itu dibuktikan melalui kerjasama Polri dengan PB Rahma 35. Pada Kamis (23/07/2020), siang kemarin, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Masguntur Laupe, SH.MH baru saja melepas bantuan pangan Kapolri Jenderal Idham Azis pada korban bencana banjir di Masamba, Luwu Utara tersebut.

Sebanyak 30 Ton beras kemasan 5 Kg beras PB Rahma 35 ini disalurkan ke lokasi Bencana Banjir Bandang di Masamba bersama bantuan sandang pangan lainnya.

Selepas menjamu Kapolda dan rombongannya, Owner PB Rahma 35 H. Rasman Arsyad, mengatakan produksi beras miliknya itu yang merupakan beras pilihan dengan mengutamakan kualitas yang higienis.

Semuanya melalui proses alami dan higienis sehingga jaminan kualitas bisa bertahan lama hingga 6 bulan lamanya.

Menurut H.Rasman, dalam proses penggilingan kadar air berasnya itu sangat diperhatikan. Bahkan lebih rendah dari standarnya.

“Kualitas beras akan sangat berpengaruh pada rasa dari nasi yang akan dikonsumsi dan juga akan berpengaruh pada kesehatan tubuh. Nah, itulah yang kami utamakan, makanya kami jamin kualitas dan ketahanannya tidak diragukan,” kata H.Rasman Arsyad usai menemani Kapolda Sulsel dan Bupati Sidrap melepas simbolis bantuan Kapolri tersebut.

H. Rasman menambahkan, dalam proses bahan itu dilakukan secara selektif dari petani.

Memang terdapat beberapa varietas beras yang berpenampilan putih dan bersih itu jadi bahan pilihan gabah yang terbaik.

Selanjutnya, proses penggilingan hingga pengemasan itu, diawasi ketat dengan proses mesin canggih tanpa menggunakan pengawet ataupun zat kimia.

Agar tampilan beras terlihat lebih bersih, biasanya beras digiling secara berulang kali agar kulit ari yang berwarna kekuningan terkikis. “Dengan mengikis kulit arinya, kita akan mendapatkan beras yang lebih bersih dan putih, meskipun sebenarnya kandungan vitamin pada kulit ari ikut terbuang tapi tidak mengurangi rasa enak saat dikomsumsi,” ucapnya. (Jaya)

You may also like