Ilustrasi warga dikucilkan
SINJAI, BB — Beredarnya informasi tentang 7 orang positif Covid-19 di kabupaten Sinjai bukan hanya membawa dampak pada perubahan status dari zona hijau menjadi zona merah, melainkan juga berdampak sosial pada salah satu masyarakat di dusun Bonto tappalang desa Sukamaju, kecamatan Tellulimpoe.
Hal tersebut dialami oleh warga berinisial HB (26) yang di sebut-sebut pernah kontak dengan salah satu orang tua santri yang dinyatakan positif beberapa hari yang lalu.
HB (26) menyampaikan keresahannya bahwa ia merasa sangat terganggu dengan isu-isu di masyarakat yang menyebut dirinya positif.
“Saya dan keluarga merasa resah dengan adanya isu-isu yang beredar di masyarakat bahwa saya positif covid 19 sedangkan tidak ada bukti sama sekali” geramnya kepada media Ini, Minggu, (3/5/2020).
Lanjut, ia menyampaikan bahwa dirinya memang mengakui pernah kontak dengan salah satu orang tua santri yang positif namun katanya tidak kontak secara langsung.
“Saya memang mengakui pernah kontak dengan orang tua salah satu santri akan tetapi tidak kontak secara langsung karena saat itu saya hanya melaksanakan tugas sebagai kolektor di salah satu pembiayaan yang ada di kabupaten Sinjai. Dan hal yang perlu untuk diketahui, kalau saya berinteraksi dengan orang tua itu hanya sebatas transaksi uang dan itupun jarakanya kurang lebih 2 meter” lanjut dia.
HB menjelaskan, uang itu diletakkan diatas meja oleh ibu dari anak yang positif, namun saat itu belum ada yang dinyatakan positif untuk daerah Sinjai. 3 hari setelah itu baru ada kabar kalau anak dari orang tua tersebut positif.
“Terakhir yang perlu diketahui bahwa saya tidak berinteraksi dengan yang positif, hanya ibu (orang tua anak yang dinyatakan positif)” jelas HB.
Sementara itu, Penanggung Jawab dusun Tombolo desa Sukamaju, Chechep membenarkan adanya isu-isu yang membuat HB (26) dan keluarganya resah dan di kucilkan.
“Betul kasian orang yang bersangkutan menyampaikan ke saya, dia tadi bilang saya berniat baik karena saya sampaikan kalau saya pernah kontak, andaikan saya mau masa bodoh pasti tidak kubilangmi. Tapi kenapa orang ceritaka positif” imbuh Chechep yang juga salah satu aggota tim kesehatan Puskesmas Mannanti melalui Via WhatsApp.
Chechep menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah mengkonsumsi informasi dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya
“Jadi kami menyampaikan kepada masyarakat agar tidak mudah mengonsumsi informasi ataupun menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya karena kasiha saudara HB (26) bersama dengan keluarganya. ini belum jelas positif dan meraka sudah di kucilkan sedangkan seharusnya kita sama-sama mendoakan dan mensupport dan menguatkan satu sama lain” ajak dia.
Di samping itu, Chechep juga berharap agar masyarakat khusunya desa Sukamaju untuk terus menjaga kesehatan, kebersiahan, sering-sering mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak serta tetap menggunakan masker.
Sekedar diketahui, Penanggung Jawab kesehatan dusun Tombolo desa Sukamaju yakni Chechep saat ini telah melakukan isolasi mandiri untuk HB.(Sudirman).