LUTRA, BB — Hampir seminggu setelah kejadian penemuan mayat perempuan yang tertutupi daun pisang di Desa Hasanah, Kecamatan Mappedeceng, luwu Utara.
Kendati demikian masyarakat merasa dihantui oleh anak Almarhumah, pasalnya hingga sekarang anak korban berkeliaran menakuti warga Desa dengan membawa sebilah golok tanpa busana.
Kapolsek Mappedeceng AKP Arifan saat dikonfirmasi Beritabersatu.com terkait adanya penemuan mayat perempuan minggu lalu itu mengatakan bahwa kasusnya masih dalam proses penyelidikan, lantaran anak dari korban belum ditemukan.
“Sampai saat ini kami bersama aparat desa Hasanah dan warga masih mencari keberadan anak korban (RJ red),” Ucap Kapolsek Mappedeceng Arifin.
Menurut Kapolsek, yang menjadi kendala pihaknya dan warga dalam mencari yang bersangkutan yaitu karena RJ selalu berpindah-pindah.
“Yang bersangkutan sampai sekarang belum ditau keberadaannya,” jelas Arifan.
Karena merasa dihantui oleh RJ, Masyarakat Desa Cendana Putih pun bersiaga (ronda) di Rumah kepala Desa, bahkan ada juga yang berjaga (ronda) di gedung LP2S (Lembaga Pelatihan dan Pemerhati Seni)
Dari pantauan Beritabersatu.com, di desa Cendana Putih, tersebut terlihat beberapa pemuda yang ronda di gedung LP2S.
Muh.Iskandar alias Mamad selaku ketua komunitas kampung Sehat mengungkapkan bahwa dirinya sudah dua malam melakukan ronda karena resah oleh ulah Rojikin yang berkeliaran membawa sebila parang (golok).
“Kami berharap penuh kepada pihak kepolisian agar segera menangkap dan menindaki Rojikin,” kata Muh. Izkandar, jumat (20/3/2020)
Siaga Ronda ini pun kata Izkandar, dilakukan murni atas inisiatif teman-teman komunitas kampung sehat. “kami juga disini berjaga demi keamanan desa,” pungkasnya. (Ahmad Kaisar)