Kabupaten Sinjai terletak di pantai jazirah timur provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 223 km dari kota Makassar.
Secara geografis Kabupaten Sinjai berada pada 5’19’50’ sampai 5’36’47’ Lintang Selatan dan 199’48’30’ sampai 120’10’00’ Bujur Timur. Dengan Luas Wilayahnya kurang lebih 819,96 km2 Didiami oleh penduduk lebih kurang 202.557 jiwa,
Secara administrasi daerah ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:
– Sebelah Utara dengan Kabupaten Bone
– Sebelah Timur dengan Teluk Bone
– Sebelah Selatan dengan Kab.Bulukumba
– Sebelah Barat dengan Kab. Gowa
Fisiografi/Morfologi Wilayah Keadaan Alam Kabupaten Sinjai terdiri atas 15% daratan rendah dan 85% lebih berupah daerah perbukitan, bergelombang hingga pegunungan, di mana sebelah baratnya terdapat Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang.
Secara Klimatologi Kabupaten Sinjai terletak pada posisi iklim timur, di mana musim basah (hujan) jatuh pada bulan April sampai Okteber dan musim kering (kemarau) jatuh pada bulan Okteber sampai April.
Kabupaten Sinjai mempunyai nilai sejarah tersendiri, yang membedakannya dengan Kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Selatan. Sejarah daerah ini di awali dengan terbentuknya Persekutuan kerajaan tellu limpo’e: Tondong, Bulo-Bulo, Lamatti, serta persekutuan kerajaan Pitu Riwawo Bulu. Sekalipun dulunya Kabupaten Sinjai berupa Kerajaan namun watak dan karakter warganya tetap tercermin dari adanya sistem pemerintahan demokratis dan berkedaulatan rakyat.
Komunikasi politik melalui landasan tatanan kesopanan, “SIPAKATAU” (Saling Menghormati), serta menjunjung nilai-nilai dari konsep “SIRUI MENRE’ TESIRUI NO’ (Saling Menarik Keatas, Pantang Saling Menarik Kebawah). Sekalipun dari ketiga tersebut tergabung kedalam persekutuan. Kerjaan Tellu Limppo’e,namu pelaksanaan roda pemerintahan tetap berjalan pada wilayahnya masing-masing tanpa adanya pertentangan dan peperangan yang terjadi di antara mereka. Perseketuan Kerajaan Tellu Limppo’e kemudian membangun sebuah Benteng pertahanan, yang di beri nama BENTENG BALANGNIPA pada tahun 1557, guna mengantisipasi serangan dari luar.
Kabupaten Sinjai sendiri memiliki potensi dan obyek-obyek parawisata yang cukup besar untuk di kembangkan; potensi wisata budaya, wisata alam agro, wisata bahari dengan terumbukarang dan pulau-pulau kecilnya, serta wisata boga.
Pengembangan keparawisataan di Kabupaten Sinjai diarahkan untuk memenfaatkan obyek dan daya tarik wisata dalam bentuk ke-kayaan alam, flora dan fauna, seni budaya lokal (Tradisional), dan situs-situs peninggalan sejarah kepurbakalaan. sehingga dengan demikian, potensi wisata yang di miliki Kabupaten sinjai tidak kalah menariknya dengan obyek wisata yang ada di tempat lain yang ada di Indonesia. Nah Guys, jika ada kesempatan mari berkunjung ke Sinjai dan ekpokrer lebih jauh Wisata dan keunikan kabupaten sinjai. (*)
Editor : Palewai