Siswa yang Bertikai Dengan Gurunya Berujung Damai

by Ardin
0 comments

BULUKBA, BB — Video viral dalam berdurasi 2 menit 57 detik berisi pertengkaran yang melibatkan siswa SMP dan gurunya. Kini berakhir dengan damai.

Peristiwa itu terjadi usai ujian semester pada Senin (2/12/2019) di SMP Negeri 20 Bulukumba. Tepatnya di Dusun Kalimporo, Desa Tambagan, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Dalam sebuah video itu tampak seorang siswi berpakaian putih biru dan berhijab putih berdiri di depan pintu kelas sambil melipat tangannya.

Sementara dari dalam kelas, keluarlah seorang guru perempuan berpakaian dinas warna coklat berhijab hitam sambil memegang lembaran hasil ujian siswanya yang tersimpan dalam amplop besar warna coklat.

Kemudian ada juga digenggam dutangan kiri guru itu satu unit ponsel warna biru. Nah posnel itu diminta oleh siswinya sebelum disita oleh sang guru.

Antara guru dan siswanyab sempat terlibat pembicaraan. Siswi tersebut meminta agar ponselnya dikembalikan. Namun ibu guru itu tak ingin memberikan ponsel siswa tersebut. Ia lalu melangkah ke sebuah ruang (Kantor)

Namun lagi-lagi siswi itu mendesak gurunya untuk menyerahkan ponselnya yang disita sambil bernada tinggi dan menghalang-halalangi jalan gurunya.

Tak pelak saat bersamaan sang guru langsung mekul siswinya secara berulangkali. Aksi itu pun sempat dilerai oleh beberapa orang siswa.

Tak terima dipukul oleh gurunya. Siswi berinisial SL (14) mengadu ke orang tuanya. Aduanyanitu disebutkan bahwa Dua orang gurunya menganiaya dirinya yakni MA dan AS

Dikatakan SL bahwa saat itu ia terlihat oleh gurunya mengambil ponsel di bagasi motornya. Kemudian memasukkanya ke dalam saku bajunya.

Gurunya kemudian bertanya apa yang dimasukkan ke dalam saku bajunya. Hanya saja, SL mengaku tidak memasukkan apa-apa. Sang guru lalu memeriksanya. Hasilnya ditemukan ponsel di dalam saku bajunya hingga ponsel itu disita.

Saat siswi dan guru perempuan tersebut terlibat perkelahian, datanglah guru laki-laki MA. Ia bermaksud melerai dan sempat memukul pundak korban. SL diminta untuk tidak melawan gurunya.

Selanjutnya dibawa ke ruang BP guna dimintai keterangan. Ketika ditanya apa permasalahannya, SL tampak ketakutan. Ia pun langsung karasukan lalu pingsan.

Kapolsek Kajang, Iptu Khaeruddin bersama Kanit Reskrim yang dikonfirmasi mengaku telah mendatangi rumah keluarga SL. Untuk menggali informasi yang sebenarnya.

”Ketika kami menangani kasus tersebut dengan melakukan koordinasi kemorang tua SL. Orang tua SL memilih tidak melaporkannya ke polisi, mengingat korban masih bersekolah. Pihak orang tua hanya meminta untuk dipertemukan dengan gurunya,” kata Kapolsek menambahjan.

“Dari hasil pertemuan kedua pihak yang bersangkutan, mereka sepakat berdamai dan tidak melanjutkan kasusnterwebut kerana hukum. Kedua pihak pun kami buatkan surat penyataan dan mereka menandatanganinya,” Iptu Kaheruddin menandaskan. (Ismar)

You may also like