BONE, BB – Suasana haru menyelimuti halaman Mapolres Bone, saat mantan pucuk pimpinan Polres Bone AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, melangkahkan kakinya beranjak meninggalkan halaman Polres Bone, diiringi Pesta Pedang Pora.
Ribuan masyarakat Kabupaten Bone, seolah seperti kehilangan seseorang yang begitu berharga. Tak heran, ketika acara Pisah Sambut yang digelar di Halaman Mapolres Bone pada Senin, 18 November 2019, dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai elemen.
Ewin salah satu masyarakat yang ditemui Beritabersatu.com saat acara Pisah Sambut Kapolres Bone mengatakan bahwa Kadarislam Kasim tak hanya seorang abdi negara yang mengenakan seragam Polri, tetapi juga seorang panutan seluruh lapisan masyarakat Bumi Arung Palakka.
“Yah, pastinya kami sedih. Beliau ini bisa saya katakan popularitasnya melebihi seorang Kepala Daerah, sebab beliau memang betul-betul tulus menjadi seorang pemimpin di Polres Bone, semoga bapak Kadarislam bisa kembali bertugas disini, sebab kami pasti rindukan sosok beliau ditengah masyarakat Bone,” kata Ewin.
Sementara, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, saat menyampaikan sambutannya mengatakan bahwa ada hal yang perlu dijaga dalam keseharian, ketika nantinya dia tidak lagi bertugas di Bumi Arung Palakka, yakni Silaturahim.
“Jangan sampai terputus Silaturahim, itu selalu saya sampaikan ketika saya berkunjung ke kecamatan waktu masih menjabat Kapolres Bone,” kata Kadarislam Kasim yang kini menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Makassar.
Kapolres Bone, AKBP Ary Pradana saat sambutan mengatakan bahwa dirinya akan meneruskan program-program yang sebelumnya dijalankan Kadarislam Kasim. Menurutnya, popularitas seorang Kadarislam Kasim tidak terlepas dari peran strategis awak media, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda di Kabupaten Bone.
“Kami ini orang baru disini, besar harapan kami, saat bertugas menjalankan amanah disini dapat diperlakukan sama seperti dengan Bapak Kapolres Bone Kadarislam. Peran sera media dalam aspek pemerintahan sangatlah penting. Sebab, mitra strategis Polres adalah media dan organsisasi kemasyarakatan serta kepemudaan,” ujar Ary Pradana. (Iwan Taruna)