8 Warga Sinjai Dari Wamena Dijemput Lansung di Bandara

by redaksi
0 comments

MAKASSAR, BB — Pemerintah Kabupaten Sinjai dibawah koordinasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dengan melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai, menjemput Pengungsi dari Wamena, Papua, yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/10/2019)

Kepala Kesbangpol Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, mengatakan, delapan (8) warga Sinjai yang merantau di Wamena ini dijemput sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Sinjai terhadap warganya.

“Ini adalah bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah daerah, melalui instruksi Bupati,
untuk menjemput para pengungsi di Airport Hasanuddin Makassar. Ini juga bentuk tanggungjawab dengan warga kita yang terkena musibah apalagi ini korban kerusuhan,” katanya.

Kini rombongan, kata dia tengah dalam perjalanan menuju Kabupaten Sinjai. Rencananya, sore ini rombongan tiba di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sinjai, di Jalan Persatuan Raya Sinjai.

Bahkan kedepan lanjut Andi Jefri, pihaknya akan tetap selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan KKSB (Kerukunan Keluarga Sinjai Bone) di Wamena, dengan data penduduk Asal Sinjai yang masih ada disana, karena konon katanya masih banyak warga asal Sinjai berada disana.

“Informasi terakhir masih ada sekitar 90an orang, namun kami harus mengetahui lebih lanjut info tersebut,” pungkas, Plt Camat Sinjai Utara itu.

Berikut Daftar Nama Pengungsi Wamena Asal Sinjai:

1. Marwati Sanusi ( 37 thn/perempuan ) istri dari Suryanto Tamba
2. Ahmad Zaky Ramadhan ( 14 thn / laki- laki ), anak dari Suryanto Tamba
3. Achmad Hafiz Dzakwan / 9 tgn ) ,anak dari Suryanto Tamba
4. Althafunnisa ( 29 thn / perempuan ), Istri dari Ali Imran
5. Muhammad Al Dzikra Pratama / 9 thn ), anak dari Ali Imran
6. Muhammad Uwais / 6 thn, anak dari Ali Imran
7. Muhammad Athfal / 4 thn ),, anak dari Ali Imran
8. Muhammad Jibril Abyan / 8 thn . anak dari Mulyadi (dititipkan oleh org tuanya a.n. Mulyadi yang masih bertahan di Wamena). (Ads)

You may also like