MAKASSAR, BB — Bakal Calon Wali Kota Makassar, Syarifuddin Dg. Punna yang akrab disapa SAdAP secara resmi mengembalikan formulir di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Makassar Jalan Lasinrang, Jumat (27/9/2019)
SAdAP disambut langsung Ketua Bappilu DPD II Partai Golkar Kota Makassar Usman Sofyan, selanjutnya SAdAP dipersilahkan masuk keruangan dilantai 2.
Usman Sofyan mengatakan, pihaknya mengaku kaget saat SAdAP datang bersama tim pendukungnya yang berjumlah cukup banyak. Ia menyangka pengunras yang sedang berkonvoi.
“Kami cukup kaget saat mendengar suara kendaraan begitu banyak yang sedang melintas di Jalan Lasinrang depan Kantor Sekretariat DPD II Golkar kemudian berhenti. Namun ternyata yang datang Balon Wali Kota SAdAP. Sungguh sangat membuat kami terkejut. Dengan demikian kami menilai jika SAdAP menampakkan sikap keseriusannya untuk berhelat di pilwalkot 2020 mendatang,” tutur Usman Sofyan.
Lebih lanjut Usman menilai SAdAP bahwa dengan mengembalikan formulir tentunya SAdAP betul-betul siap bertarung di pilwalkot.
“Saya menilai jika SAdAP komitmen. Itu kami ungkapkan karena melihat bahwa Pak SAdAP datang tanpa diwakili dan juga mengenakan baju kemeja warna kuning yang merupakan warna partai berlambang pohon beringin ini,” tutur Usman lagi.
Kendati demikian menjelaskan bahwa dalam penjaringan balon Partai Golkar tentu balon akan menjalani beberapa tahapan dan perlengkapan administrasi.
“Jadi tanggal 30 Semptember 2019 kami akan melakukan rapat pleno yang diberita acarakan ketetapan dalam rapat pleno tersebit bakal calon yang akan diusung. Dan nantinya balon akan dilakukan tes wawancara pada tanggal 11 Oktober 2019 hingga 16 Oktober 2019 yang dilakukan LO,” jelas Usman menambahkan.
“Juga balon diminta untuk melakukan pemaparan fisi dan misi dihadapan akademisi, setelah ekspos kemudian balon akan dilakukan tes kesehatan narkoba, kemudian pada 1 November 2019, partai Golkar akan melakukan survei pada balon,” beber dia.
Sementara itu SAdAP mengaku jika dirinya bukan orang tergabung di Partai Golkar. Bahkan dirinya punya sejarah yang tak pernah terlupakan.
“Sejak tahun 1980-an saya sudah bergabung di partai Golkar. Kala itu saya bersama Pak Awal Munazzar yang merupakan pendamping Ketua DPD II. Jadi saya bukan orang baru di Golkar. Insya Allah saya akan siap memajukan Golkar kedepan,” cetusnya sembari menutup saat memberikan keterangan pers. (*)