SINJAI, BB — Sebanyak 367,6 hektar lahan pertanian terdampak fuso dan kekeringan di enam kecamatan Kabupaten Sinjai dengan status berat, sedang dan ringan.
Enam kecamatan diantaranya Sinjai Barat, Sinjai Timur, Sinjai Utara, Bulupoddo, Sinjai Selatan dan Tellulimpoe.
Kepala bidang tanaman pangan dan hortikultura dinas Pertanian Sinjai, Ir. Kamaruddin mengatakan, untuk enam kecamatan yang terdampak Fuso sebanyak 213 hektar berdasarkan laporan yang masuk.
“Untuk status berat sebanyak 30 hektar, sedang 18,5 hektar dan ringan 17 hektar,” katanya, saat ditemui diruang kerjanya, rabu (4/9/19)
Sementara itu, untuk pembagian Dampak Fuso dan kekeringan, terbagi atas Sinjai Timur : 87,8 hektar, Barat : 96,4 hektar, Utara : 4 hektar, Tellulimpoe : 10 hektar, Bulupoddo ; 157, 2 hektar dan Selatan : 12,2 hektar
“Kami sudah keliling dibeberapa kecamatan ada beberapa petani yang lambat melakukan penanaman dan disertai kondisi air karena irigasi yang debit airnya kurang,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Kamaruddin, dari 16.330 hektar yang terdampak, total jumlah tanam hanya 2,25 persen yang mengalami gagal panen akibat pengaruh dari dampak kekeringan ini. Untuk masalah ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan dinas Pertanian Provinsi dan Pusat untuk mendapatkan bantuan benih untuk tanam Oktober dan Maret mendatang, serta sudah dilakukan bantuan pompa air bagi petani di Sinjai Selatan dan Tellulimpoe.
“Harapan nantinya untuk mengantisipasi tidak terulangnya keadaan yang sama, Kita akan intens sampaikan ke petani tentang kondisi cuaca BMKG kedepan dan serta perlu memikirkan penampungan air yang besar seperti bendungan besar untuk para petani,” pungkasnya. (Asrianto)