Setelah Bantai Tetangganya Hingga Tewas, Pria di Jeneponto Ini Juga Tewas Dimassa

by redaksi
0 comments

JENEPONTO, BB — Peristiwa berdarah terjadi di Kampung Batu Leleng Barat, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, pada hari Rabu (24/7/2019), sekira pukul 05.00 Wita. Dua orang meninggal dunia atas insiden berdarah itu, satu orang meninggal bernama Mappa Dg. Negence (74), akibat mendapat luka tebasan yang dilakukan oleh pelaku bernama Bisa Daeng Kulle, warga yang merupakan keluarga korban tersulut emosi hingga Daeng Kulle pun meregang nyawa.

Kapolres Jeneponto AKBP Hery Susanto yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa maut itu. Dia mengatakan, kejadian itu bermula saat korban yang sementara memperbaiki jaring rumput laut di teras rumahnya. Tidak lama berselang datanglah pelaku yang masih bertetangga korban itu dengan membawa sebilah parang diselip dipinggangnya.

“Korban dan pelaku bertemu mereka terlibat adu mulut. Tak pelak pelaku gelap mata. Dia lalu menyerang korban dengan menggunakan sebilah parang, beberapa kali parang digenggamnya itu diayunkan mengenai tubuh korban, seketika itu korban jatuh tersungkur berlumuran darah hingga korban meregang nyawa akibat mendapat sejulamlah luka terbuka pada lengan kanan dan kiri, luka terbuka pada dada, luka terbuka pada leher, luka terbuka pada muka, jari tangan sebelah kirin terputus,” jelas Kapolres.

Pelaku usai membantai korban sambung Kapolres, ia lalu kembali kerumahnya, lalu  bersembunyi di kamarnya. Tidak lama kemudian keluarga dari pihak korban mendatangi rumah pelaku, mereka keluarga korban teriak meminta pelaku turun dari rumah.

“Pelaku tak menggubris warga yang merupakan keluarga korban yang memintanya turun dari rumahnya. Hingga mereka warga pun tersulut emosi, mereka lalu melempari serta  membongkar dinding rumah pelaku. Merasa terdesak pelaku pun turun dari rumahnya dengan menenteng sebilah parang. Meski begitu warga dengan jarak jauh melempari pelaku dengan kayu mengenai kepala pelaku membuat pelaku dalam kondisi oleng, tidak sampai disitu silih berganti tangan warga mengayunkan kayu mengakibatkan pelaku lari semponyongan. Lagi-lagi warga bringas mengakibatkan pelaku terkapar dan tak berkutik lagi,” jelas Kapolres lagi.

Warga lainnya setelah pihak keluarga korban meninggalkan lokasi kata Kapolres, kemudian mengevakuasi pelaku dan melarikan pelaku ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang. Namun sayang nyawa pelaku tak bisa tertolong pihak rumah sakit menyatakan meninggal dunia akibat menderita luka luka terbuka pada kepala bagian kanan, luka terbuka pada pergelangan tangan kiri, luka memar pada punggung.

“Dari kejadian itu kami petugas kepolisian setelah mengetahui, selanjutnya turun melakukan penyelidikan dan mengumpukan keterangan saksi-saksi dilokasi, kemudian lebih dulu melakukan pengamanan terhadap kedua keluarga antara korban dan pelaku yang masih bertetangga agar permasalah keduanya tidak meluas. Dan menyampaikan bahwa permasalah tersebut sudah dalam penanganan petugas kepolisian. Disamping itu kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan atas insiden maut itu,” beber Kapolres.

Kendati demikian mengungkapkan, bahwa dugaan sementara kasus tersebut karena pelaku mencurigai korban menjalin hubungan asmara dengan istrinya, sehingga pelaku mendatangi korban dan menayakan kecurigaan pelaku sehingga terjadi pertengkaran mulut berujung penganiayaan berat (anirat) dilakukan oleh pelaku mengakibatkan korban meregang nyawa.

“Jadi dugaan sementara atas kejadian itu pelaku mencurigai korban menjalin hubungan asmara dengan istrinya, sehingga pelaku mendatangi korban dan meayakan kecurigaannya itu saat itulah terjadi pertengkaran mulut berujung penganiayaan berat (anirat). Dilakukan oleh pelaku mengakibatkan korban meregang nyawa,” pungkas Kapolres.

Penulis  : Muh Asdar

Editor   : Arjuna Sakti

You may also like