MAKASSAR, BB – Entah apa di benak Reza Azzahra (19), ini hingga nekat melakukan pemerasan terhadap orangtuanya, setelah mengetahui orang tuanya telah menerima uang dari penjualan lahan.
Eca sapaan akrab Mahasiswi itu pun mengemas ala drama jika dirinya menjadi korban penculikan, penyekapan oleh orang tak dikenal (OTK).
Aksi Eca hendak menguras orang tuanya. Ia mengirimkan gambar di whatsaap orangtuanya. Dirinya pada gambar itu dengan tangan terikat dan matanya ditutup. Orang tuanya pun dibuat cemas.
Pasalnya sejauh ini Eca sudah dua pekan meninggalkan rumah. Ternyata jadi korban penculikan dan penyekapan. Orang yang mengirim gambar itu pun meminta tebusan senilai Rp25 juta dan segera ditrangsferkan ke nomor rekening yang dikirimkan
Dia pelaku memberikan tenggang waktu sampai Kamis malam (18/7/2019), sekira pukul 20.00 Wita. Apabila permitaan pelaku tidak dipenuhi maka ia tidak mengabarinya lagi.
Kabar itu pun sampai ketelinga tetangganya hingga geger. Tak ingin teperdayai dengan ancaman itu. Orangtua Eca lalu melaporkan perihal tersebut ke Mapolrestabes Makasar. Tim Kejahatan dan kekerasan (Jatanras) Polrestabes Makassar diturunkan melakukan penyelidikan.
Upaya dilakukan petugas kepolisian dengan menghubungi nomor polsel yang digunakan pelaku. Namun nomor pelaku sudah tidak aktif lagi.
Lagi-lagi Tim Jatanras bergerak kelokasi yang ditempati pelaku tepatnya di Bumi Tamalanrea Permai (BTP). Namun dilokasi pelaku sudah kabur. Hasil penyisiran di TKP Tim Jatanras menemukan kain warna kuning yang digunakan mengikat tangan Eca.
Informasi diterima Tim Jatanras menyebutkan jika pelaku tengah berada di Kabupaten Maros. Disana pun Tim Jatanras menguber pelaku hingga berhasil mengendus keberadaan Eca yang dikabarkan korban penyekapan. Eca kemudian dibawa ke Mapolrestabes Makassar untuk diminta menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Disinilah kasus ini terungkap bahwa sebenarnya Eca sendiri yang merekayasa kabar dirinya menjadi korban penculikan dan penyekapan disertai pemerasan terhadap orang tuanya sendiri.
Hal itu diungkapkan Kasat Reksrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko kepada awak media, Jumat (19/7/2019). Dia mengatakan, Eca yang sebenarnya hendak dimintai keterangannya selaku korban. Namun belakangan Eca mengaku bahwa dirinya yang merekayasa.
“Dia (Eca), merekayasa kabar jika dirinya jadi korban penculikan dan penyekapan atas inisiatifnya yang melibatkan rekannya. Ia meminta tebusan ke orangtuanya dengan maksud uang tebusan itu jika ia menerimanya akan membelikan Iphone X. Kasus ini masih kami dalami dan kami berkoordinasi ke pihak Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), untuk memeriksa kejiwaan si anak tersebut,” beber Kasat Reksrim.
Menurut Kasat Reksrim bahwa orang tua Eca selaku pelapor saat dirinya dimintai uang tebusan, nyaris saja mengtransferkan ke nomor rekening yang ditujukan. Beruntung langsung melaporkannya ke Mapolrestabes Makassar.
“Nyaris saja orangtua sia anak mengtrasfer. Tapi ia lebih dulu melapor ke Mapolrestabes Makassar. Dalam keterangannya menyebutkan bahwa anaknya sudah dua pekan meninggalkan rumah dan menjadi korban penyekapan. Pelaku katanya meminta tebusan. Eh.. Belakangan si anak terciduk, ternyata dialah aktornya yang merekayasa jika dirinya menjadi korban penculikan, penyekapan. Bahkan memeras orangtuanya,” AKBP Indratmoko menandaskan.
Editor : Arjuna Sakti