SINJAI, BB — Tiga hari perahu dua putra diterjang ombak mengakibatkan kapal ini pecah. Beruntung enam orang anak buah kapal (ABK), ini selamat, setelah berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat dari Polres Sinjai, Satuan Polair dan Basarnas.
Peristiwa itu terjadi di perairan teluk Bone tepatnya di Lampoge sejak Rabu dinihari (5/6/2019), sekira pukul 02.30 Wita. Tim penyelamat dengan sigap kelokasi setelah menerima informasi pada Sabtu (8/6/2019).
Ombak yang menggulung tidak menyurutkan niat Tim penyelamat, mereka berjibaku ombak yang hendak menenggelamkan kapal nelayan itu.
Alhasil, Tim penyelamat berhasil mengevakuasi nahkoda bernama Ical (35), bersama lima ABK masing-masing bernama Samuddin (27), Pelleng (57), Ramli (25), Ruslan (22), Anto (35), selanjutnya mereka enam orang ini dibawa ke Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Sinjai.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sinjai AKBP Sebpril Sesa mengatakan, enam orang korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sinjai.
“Para korban dilakukan perawatan pemulihan agar lepas dari rasa trauma,” kata Kapolres kepada awak media.
Perwira dua bunga melati dipundaknya itu menjelaskan kronoligi dialami nelayan itu menurut cerita salah seorang korban bernama Peleng (57), ia menyebutkan bahwa kala itu kapal yang ditumpanginya tenggelam akibat benturan ombak.
“Ketika ombak menerjang kapalnya mengakibatkan salah satu dindingnya jebol hingga air masuk, mereka korban hanya bisa pasrah selama tiga hari, mereka berjibaku dengan ombak yang disertai dengan hujan deras ditengah laut, agar fisiknya bisa bertahan mereka hanya mengkonsumsi gula pasir. Itu pun hanya 1 kg. Namun meski begitu. Tuhan masih melindungi hambanya hingga selamat dari musibah alam yang menimpanya,” tutur Kapolres menirukan cerita Peleng salah seorang korban.
Sebelumnya kata Kapolres lagi bahwa informasi itu sampai diketahui oleh Tim penyelamat, setelah Kapolsek Pulau IX Ipda Sasmito mendapat informasi dari pemilik kapal Dua Putra tersebut.
“Kapolsek Pulau IX Ipda Sasmito mendapat informasi dari pemilik kapal Dua Putra itu. Disebutkan jika kapal miliknya tenggelam dan ABK nya sementara menyelamatkan diri dengan membuat rakit dari drum tempat air sebanyak 9 biji. Kapolsek selanjutnya menghubungi kami, dengan sigap Tim gabungan diturunkan kelokasi untuk mengevakuasi korban,” jelas Kapolres
Setelah dievakuasi oleh tim SAR tambah Kapolres korban lebih dulu dilakukan pertolongan awal di pulau Batanglampe tujuannya untuk mendapatkan pemulihan.
“Jadi sebelum korban dibawa ke RSUD lebih dulu Tim Sar melakukan pertolongan awal dengan memberi makan dan minum yang disediakan oleh Kepala Desa Padaelo Bapak Sajaruddin. Karena lokasi kejadian lebih dekat sehingga Tim Sar berisiatif untuk melakukan perawatan pemulihan fisik, karena kondisi korban masih lemas sehingga dilakukan perawatan intensif di RSUD Sinjai,” pungkas Kapolres.
Penulis : Muh. Asdar
Editor : Arjuna Sakti