Tolak SK Rektor, Aksi Ratusan Mahasiswa UIN Walisongo Berujung Ricuh

0 comments

SEMARANG, BB — Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam keluarga besar mahasiswa UIN Walisongo Semarang menggelar unjuk rasa gedung Rektorat UIN Walisongo, Senin (6/5/2019).

Para mahasiswa menuntut penghapusan SK Rektor tentang tes bahasa dan biaya tambahan berujung ricuh.

Mereka menilai SK tersebut sangat memberatkan peserta tes. Dalam aksinya, massa melakukan longmars dari kampus 3 menuju

Massa melanjutkan aksi dengan orasi dan pambakaran ban di depan gedung rektorat. Kericuhan pecah ketika mahasiswa memaksa masuk ruang rektor, namun dihalangi sejumlah keamanan kampus.

Akibatnya, aksi saling dorong dan baku hantam tak terhindarkan. Sejumlah mahasiswa perempuan yang mendapat perlakuan kasar dari satpam kampus memicu keributan semakin tak terkendali.

“Ini aksi yang dimotori KBM UIN Walisongo menuntut SK Rektor tentang pelaksanaan Festival IMKA (Ikhtibar Mi’yari al-Kafa’ah fi al-Lughoh). SK itu memberatkan mahasiswa, karena semakin menambah masalah terutama pembayaran tesnya,” kata Koordinator aksi Ahmad Fadulloh.

Kericuhan mereda setelah sejumlah dosen mempersilakan mahasiswa masuk untuk bertemu rektor untuk menyampaikan tuntutannya, yaitu penghapusan SK Rektor Nomor 10 Tahun 2016 tentang Kebijakan Syarat Ujian Bahasa dan pungutan biaya tambahan dihapus.

“Kami mendesak pihak rektor menghapus SK tersebut. Jika tuntutan tidak dipenuhi, mahasiswa mengancam akan terus menduduki gedung rektorat,” kuncinya

Sumber: https://www.inews.id/jateng

Editor: Muh. Asdar

You may also like