Tak Cukup Air Untuk Digarap, Ratusan Hektar Sawah di Sinjai Terlantar

by Editor Muh. Asdar
0 comments

SINJAI, BB — Sejumlah petani di lima desa yakni Kelurahan Samataring, Desa Tongke-tongke, Desa Panaikang, Desa Passimarannu dan Desa Sanjai di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulsel terancam gagal bertanam padi di awal tahun 2019 ini.

Pasalnya, Selama ini ribuan patani di lima desa itu hanya mengandalkan air tadah hujan. Sedang puncak musim hujan di Sinjai Timur biasanya mulai April hingga Juni.

Akibat tidak adanya Air, Warga petani di daerah itu sebagian tampak menanami sawahnya dengan wijen, jagung dan kacang tanah dan tanaman sayur lainnya. Bahkan sebagian pula dibiarkan terlantar karena air tidak cukup untuk digunakan menggarap sawah mereka.

“Sawah kami di sini dibiarkan terlantar dan ada juga yang ditanami wijen, jagung dan sayur mayur karena tidak ada air,” kata Amir Gondrong salah seorang warga di Desa Tongke-tongke, Senin (11/3/2019)

Ia mengungkap bahwavsudah puluhan tahun petani di daerah itu hanya mengandalkan air hujan. Sebab air irigasi dari Bendungan Kalamisu tidak sampai. Sehingga rata-rata mereka baru dapat menggarap sawahnya pada bulan April hingga Juni atau hanya sekali dalam setahun.

Atas kondisi itu Amir berharap agar pihak pemerintah dapat membantu warga membangun irigasi dan bendungan agar petani bisa bersawah dan sejahtera.

Atas kondisi itu, sebagian petani juga terpaksa mencari pekerjaan lain untuk dapat menghidupi keluarganya termasuk melaut.

Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sinjai, Marwatiah dikonfirmasi menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya menerapkan sistem pompanisasi untuk mengairi sawah masyarakat di lima desa itu.

Hanya saja belum bisa berjalan maksimal. Lantaran air sungai sungai asin. Sumur bor yang menjadi alternatif juga tidak bisa diandalkan karena sumber air minim.

“Kami sudah berupaya keras untuk membantu warga petani, hanya saja tidak maksimal. Dan irigasi kalamisu tidak bisa sampai ke Sinjai Timur karena debit air kecil dan jaraknya jauh. Disampin pula banyak yang rusak,” kata Marwatiah.

Diketahui, didaerah tersebut terdapat sekitar 875 hektar sawah yang tidak dapat digarap karena tidak miliki air, dari total lahan keseluruhan di Kecamatan Sinjai Timur 2.703 hektar. (Asrianto/Red)

Editor : Muh. Asdar

You may also like