MAKASSAR, BB — Suasana Jumat pagi (8/3/2019), warga sudah beraktivitas. Namun tampak suasana berbeda di Jalan Garuda, Kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, mereka warga berkerumun setelah mendapat kabar kecelakaan, melibatkan pengendara motor Yamaha Fino dengan truk kontainer yang terjadi di Jalan Ir. Sutami, Kecamatan Tamalanrea.
Warga menyaksikan dalam video di sebuah group focebook yang diunggah pemilik akun group media focebook itu. Tampak tiga orang remaja terkapar. Dua dari mereka meregang nyawa dalam kondisi berlumuran darah.
Melihat kejadian itu, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), bernama Marlina teriak histeris. Dia terjatuh, pingsan. Belakangan diketahui jika satu dari mereka korban tewas dalam insiden kecelakaan itu adalah buah hatinya dari perkawinannya dengan Rusli alias Aso. Dia adalah Renaldi (14)
Renaldi yang lebih akrab disapa Mbao mengenakan baju kaos warna hijau, sementara rekannya yang mengenakan baju kaos warna hitam adalah Samsir (16), merupakan tetangganya, warga Jalan Barawaja 2, dan satu rekannya mengenakan baju kaos warna abu-abu adalah Rony (19), warga Capoa Pannampu.
Warga setelah mengetahui Mbao dan Samsir jasadnya dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, selanjutnya mereka beramai-ramai mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara, untuk menjemput jasad keduanya.
Kronologi Kecelakaan
Sebelumnya korban mengendarai sepeda motor Yamaha Fino dengan Nomor Polisi DD 3139 KZ berboncengan tiga yang dikemudikan oleh Samsir bergerak dari arah Makassar menuju Pa’te’ne. Saat di Jalan Ir. Sutami, korban hendak melambung truk kontainer dengan Nomor Polisi DD 8769 KO.
Korban ketika melambung sebelah kanan kontainer itu menubruk jalan berlubang yang disamping kanan korban tembok pembatas Jalan Tol. Nahas pun menimpa korban. Motor dikendarainya oleng seketika terjatuh lalu tubuhnya masuk ke kolong truk.
Kanit Laka Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar AKP Kun Sundarwati membenarkan insiden tersebut. Kata dia, pihak Satlantas Polrestabes Makassar Makassar telah mengamankan truk Nomor Polisi DD 8769 KO yang dikemudikan lelaki bernama Muhammad itu. Begitu pun motor Yamaha Nomor Polisi DD 3139 KZ yang di tunggangi korban.
“Pasca kejadian kami turun mengevakuasi jasad korban, disamping itu mengumpulkan keterangan saksi-saksi serta melakukan olah tempat kejadian perkara,” ujar, AKP Kun Sundarwati.
Dia mengatakan, korban mengendarai motor berboncengan tiga dari arah Makassar tepatnya di Jalan Ir. Sutami, di perjalan korban hendak melambung truk kontainer.
“Ketika korban hendak melambung truk kontainer di sebelah kanan. Korban mendapati jalan yang berlubang, dan ruang yang sempit karena disebelah kanan korban ada tembok pembatas Jalan tol. Nahas menimpa korban seketika terjatuh lalu masuk ke kolong truk, saat itulah dua dari ketiganya tewas, sementara satunya terluka dan masih mendapat perawatan medis,” ungkapnya.
Renaldi alias Mbao Adalah Anak Yatim
Perkawinan Rusli (Dg Aso) dan Marlina dikarunia tiga orang anak. Almarhum Renaldi (Mbao) adalah putra ke dua pasangan ini.
Dua tahun sudah sang ayah tiga anak ini telah berpulang, anak sulungnya di pelihara oleh pamannya yang berada di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Disana putra sulung itu melanjutkan sekolahnya dan kini sudah duduk dibangku SMA.
Sementara Almarhum Renaldi (Mbao) terpaksa putus sekolah dan memilih jadi pekerja buruh bangunan lantaran tak ingin membebani ibunya yang menjaga adik perempuannya yang masih bersekolah.
Dia (Mbao) beranjak dari rumahnya untuk mencari nafka dengan membawa tas berisi bekal makanan. Korban (Mbao) bersama dua rekannya Samsir dan Rony yang terkapar di Jalan dengan kondisi bersimbah darah.
Warga setempat dan pengguna jalan beramai ramai menghampiri korban, warga pun menemukan tas korban dan berinisiatif membuka tas korban dengan maksud mencari identitas korban. Tas korban dibuka tampak sebuah rantangan berisi nasi dan lauknya.
Betapa miris nasib korban ini. Meski begitu, warga khususya tetangganya merasa kagum dengan sosok Mbao berjibaku dengan kehidupan. Tuhan berkehendak lain, anak yatim itu berpulang setelah terlibat kecelakaan dengan mobil truk Monster.
“Kami warga disini sangat kagum sosok Almarhum (Mbao) anaknya penyabar dan pandai bergaul. Masih kecil. Tapi miliki rasa tanggungjawab terhadap keluarganya,” ujar Mansur teman Almarhum Ayah Mbao ini.
Kendati merupakan tetangga Almarhum ini menambahkan jika sebuah kesan yang kerap dilontarkan Almarhum Mbao saat ditanya sampai dirinya memilih bekerja. Mbao pun menjawabnya jika dirinya harus bertanggungjawab kepada keluarganya karena posisinya sebagai anak laki-laki.
“Kalau ditanya sampai bekerja. Almarhum menjawab. Katanya Ayahnya sudah tiada. Jadi dirinya sebagai anak laki-laki harus membantu ibuya,” ujar Mansur yang merupakan tetangganya mengutip nada Mbao.
Korban Renaldi (Mbau) telah dimakamkan di samping makam ayahnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Galesong, Kabupaten Takalar, Sedang korban Samsir di Makamkan di Pekuburan Pampang.
Editor : Arjuna Sakti