Komitmen dan Bertanggungjawab, Sudarmono Siap Perjuangkan Aspirasi Petani

0 comments

PAREPARE, BB — Perhelatan Calon Legislatif (Caleg) pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 yabg akan digelar pertengahan April mendatang sudah memasuki puncak untuk menarik simpatik masyarakat.

Berbagai cara dan upaya yang dilakukan oleh Caleg untuk menambah lumbung suaranya, mulai dengan pemasangan Baliho, memperkenalkan diri, sosialisasi bahkan menyusun visi dan misi serta Tagline.

Sama halnya tagline ‘Idi mi Urennuang’ yang diusung Sudarmono pada Pileg mendatang.

Tagline itu bukan hanya merupakan rangkaian kata yang disusun menjadi sebuah kalimat, Namun Tagline ‘Idi mi Urennuang’ tentu memiliki makna yang luar biasa untuk meraih simpatik dari masyarakat khususnya masyarakat Bacukiki dan Bacukiki Barat.

Selain, itu Sudarmono yang lahir dari keluarga petani, tentunya besar harapan untuk memperjuangkan aspirasi petani di Parlemen.

Komitmen dan bertanggungjawab untuk memperjuangkan masyarakat Bacukiki dan Bacukiki Barat, menjadi pembakar semangat dalam merekrut suara calon pemilih.

Sudarmono yang maju sebagai Caleg dari Partai Bulan Bintang di Daerah Pemilihan (Dapil) tiga Kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat sudah siap mewakafkan diri untuk berjuang bersama masyarakat di Parlemen.

“Tagline ini, merupakan ajakan dan seruan kepada masyarakat untuk bersama-sama menuju Parlemen.Dan harapan besar tersirat pada tagline itu,” ujar Sudarmono yang ditemui disela-sela kegiatannya, rabu (6/3/19)

Dia mengatakan, menyusun tagline bukan persoalan biasa, karena ada makna dibalik dari kata itu.

Dan tagline ini merupakan ciri khas sebagai masyarakat bacukiki, yang masih kental dengan bahasa daerah (Bugis).

Selain,itu Sudarmono memanfaatkan media sosial untuk bersosialisasi dan memperkenalkan diri kepada calon pemilih.

“Melihat Caleg lain, banyak menggunakan media baliho untuk bersosialisasi, tapi kita manfaatkan media sosial, karena lebih luas penyebarannya,” ujarnya.

Dia menambahkan, sebagai calon perwakilan masyarakat, tentu butuh kekuatan dan skil yang mumpuni.

Dengan demikian, melihat kultur kehidupan masyarakat bacukiki yang mayoritas petani dan buruh harian, tentu itu menjadi perhatian serius untuk ditangani.

“Apalagi selama ini, petani kita masih banyak keluhan dan aspirasi yang belum terealisasi,seperti bantuan yang tidak merata dan rusaknya fasilitas irigasi serta aliran Sungai yang sudah menggerus sebagian sawah petani.inilah yang akan diperjuangkan nantinya,” janjinya. (Smr)

Editor : Muh. Asdar

You may also like