Gusdurian Pasangkayu Ajak Warga Rayakan Tahun Baru Dengan Kegiatan Positif

0 comments

PASANGKAYU, BB — Tidak terasa sebentar lagi kita akan memasuki Tahun Baru 2019, namun banyak pihak menilai bahwa tahun baru 2019 nanti akan terasa berbeda dengan tahun baru sebelumnya karena banyaknya musibah bencana alam yang terjadi pada tahun 2018 secara bertubi-tubi.

Rentetan bencana alam tersebut dimulai dengan gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Bulan Juli dan Agustus, kemudian disusul dengan gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Bulan September.

Bangsa Indonesia kembali berduka dengan terjadinya musibah tsunami yang terjadi di Banten pada Bulan Desember, konon tsunami tersebut disebabkan karena longsoran akibat erupsi Gunung Krakatau.

Rentetan bencana yang terjadi di Indonesia tersebut turut mendapat perhatian dari Gusdurian Pasangkayu, mereka menyatakan bahwa tahun baru 2019 merupakan momentun untuk melakukan refleksi atau momen perenungan agar kehidupan pada tahun depan bisa lebih baik daripada tahun ini.

“Makna tahun baru bagi Gusdurian yang pertama tentu untuk merefleksikan bagaimana kemudian tahun 2019 bisa lebih baik daripada tahun 2018, itu cita-cita dan harapan kita bersama, kemudian yang kedua tentu dengan adanya musibah yang melanda kita pada 28 September kemarin menjadi bahan renungan supaya kita tidak terlalu bereuforia dalam merayakan pergantian tahun”, ungkap Zaldy, Koordinator Gusdurian Pasangkayu, minggu (30/12/2018)

Gusdurian Pasangkayu tidak sepakat apabila malam pergantian tahun dirayakan dengan sikap hedonis atau hura-hura. Sebaliknya, Gusdurian Pasangkayu mengapresiasi langkah Pemda Pasangkayu, yang akan melaksanakan kegiatan dzikir akbar pada malam pergantian tahun di Masjid Al Madaniah Pasangkayu.

“Kita tidak sepakat dengan sikap hedonis atau hura-hura dalam merayakan malam pergantian tahun karena ada beberapa pertimbangan. Dzikir akbar yang akan dilaksanakan oleh Pemda Pasangkayu merupakan hal yang positif, namun hendaknya hanya berupa himbauan saja bukan dalam posisi mewajibkan semua masjid di Pasangkayu untuk melakukan dzikir akbar,” jelas Zaldy.

Tak lupa, Gusdurian juga berharap kepada aparat keamanan agar dapat melakukan pengamanan malam pergantian tahun dengan baik.

“Gusdurian Pasangkayu sangat mengharapkan bagaimana kemudian aparat keamanan dapat bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mengamankan proses pergantian tahun ini, tentunya dengan cara persuasif dan mengajak semua kelompok masyarakat terutama pemuda untuk tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan,” tutup Zaldy. (Arif)

Editor : Muh. Asdar

You may also like